Page 47 - E-MODUL_Pembelajaran Bahasa Indonesia di Kelas Tinggi
P. 47
11.2 Tes Terpadu
Kadang-kadang, panduan perlu diberikan guru untuk mendorong siswa
menampilkan kemampuan berbicaranya. Tes terpadu meliputi tes parafrase,
tes penjelasan, dan tes bermain peran terpadu.
a) Tes paraphrase
Dalam pelaksanaannya, tes keterampilan berbicara ini dapat dipadukan
dengan pembelajaran menyimak dan membaca. Siswa diminta menyimak
atau membaca cerita. Kemudian, mereka diminta menceritakan kembali hasil
menyimak atau membacanya dengan kata-katanya sendiri.
b) Tes penjelasan
Siswa diminta unntuk menjelaskan topik tertentu dalam waktu yang telah
ditetapkan, misalnya dalam waktu 3 menit. Kegiatan ini dapat diawali dengan
memberikan rangsangan dengan cara memperlihatkan gambar atau benda-
benda lain yang diakrabi siswa, misalnya, sambal memperlihatkan sebatang
pensil, guru meminta siswa tertentu mendeskripsikannya.
c) Tes bermain peran terpadu
Tes ini diberikan kepada siswa yang kurang mampu berimajinasi atau
pemalu. Guru memberi naskah dialog. Sebelum dialog dilangsungkan, guru
menjelaskan hal-hal yang berkaitan dengan dialog, misalnya apa dialog itu,
mengapa kita berdialog, dan bagaimana dialog itu. Topik yang diangakat
dalam dialog, sebaiknya berkaitan dengan hal-hal yang dekat dengan siswa.
Berdasarkan paparan materi di atas dapat diketahui bahwa tes terpadu dapat
membantu siswa yang kurang terampil berbicara untuk mengungkapkan
gagasannya atau kemampuan kognitifnya melalui kegiatan menjelaskan (tes
menjelaskan).
11.3 Tes Wawancara
Wawancara tidak hanya sebatas menanyakan nama, usia, pekerjaan kepada
orang yang kita wawancarai. Dalam wawancara, antara siswa yang satu
dengan yang lainnya, terjadi percakapan seperti halnya mereka bercakap-
cakap dalam kehidupan sehari-hari. Selama berwawancara, siswa
pewawancara harus bersikap wajar, tidak dibuat-buat, dan tidak bersikap
kasar. Banyak hal yang dapat dijadikan topik wawancara, misalnya
kebiasaan siswa dating terlambat, cara belajar siswa atau minat baca siswa.
Bahan Diskusi:
1. Pada saat pelaksanaan keterampilan berbicara, cara yang dilakukan oleh
guru menilai siswa yaitu dengan mengajukan pertanyaan-pertanyaan
sebagai apersepsi, akan tetapi pertanyaan-pertanyaan pada apersepsi
tersebut tidak dimuat dalam RPP. Berdasarkan kondisi tersebut, menurut
Anda adakah kegiatan yang kurang tepat dari kegiatan penilaian
keterampilan berbicara tersebut?, bagaimana selusinya?
42