Page 51 - E-MODUL_Pembelajaran Bahasa Indonesia di Kelas Tinggi
P. 51
BAB XIII
EVALUASI DALAM PEMBELAJARAN KETERAMPILAN MENULIS
Sub Capaian Pembelajaran MK:
Setelah mempelajari topik ini mahasiswa mampu:
1) Mengkaji teori evaluasi keterampilan menulis
2) Mengevaluasi keterampilan menulis dengan menggunakan ragam tes
keterampilan menulis
Uraian Materi:
Keterampilan menulis merupakan kiat menggunakan pola-pola lisan dalam
menyampaikan suatu informasi. Dalam menulis, orang tidak hanya dituntut
menguasai materi yang akan ditulis, tetapi juga mampu menggunakan
perangkat kebahasaan secara tertulis. Penggunaan perangkat kebahasaan
secara tertulis menjadi inti kegiatan menulis sebab penggunaan perangkat
bahasa tulis berbeda dengan penggunaan perangkat kebahasaan secara
lisan.
Tes kemampuan menulis juga ada beberapa macam. Hal ini di samping
disebabkan oleh adanya tahapan dalam pengajaran menulis, juga karena
ada banyak faktor yang dapat dinilai, seperti mekanis, kosakata, tata bahasa,
ketetapan isi, diksi, retorika, logika, dan gaya (Madsen, 1983:101). Tompkins
(dalam Ramli,1998) mengatakan bahwa tes menulis dapat disikapi dalam
dua aspek, yakni sebagai tes proses (tes menulis sebagai proses) dan tes
produk (tes menulis sebagai produk). Oleh karena itu disarankan agar tes
menggunakan portofolio, yaitu koleksi segala dokumentasi dan aktivitas
siswa yang menunjukkan usaha, kemajuan, dan pencapaian siswa dalam
satu atau beberapa bidang tertentu yang dapat digunakan sebagai alternatif
atau pelengkap kegiatan tes.
Beberapa tes yang biasa digunakan dalam pembelajaran menulis adalah tes
pratulis, tes menulis terpandu, dan tes menulis bebas.
13.1 Tes Pratulis
Tes pratulis dinamakan juga tes respon terbatas. Tes ini digunakan untuk
mengukur kemampuan siswa dalam menggunakan kosakata dan struktur
dalam menulis. Tes ini mudah disusun dan hanya dapat diberikan di kelas
rendah. Tes ini tidak mengukur kemampuan menulis yang sebenarnya.
Wujudnya berupa penggabungan kalimat atau penyusanan kalimat dengan
menggunakan kata - kata yang diberikan secara acak.
Contoh:
1) Gabungkan kedua kalimat ini dengan menggunakan kata "sehingga"! Dia
sakit. Dia tidak bisa ke kantor.
2) Susunlah kata-kata berikut menjadi kalimat yang baik! pisang-makan-roti-
tidak-saya-suka.
46