Page 23 - E-MODUL PENGEMBANGAN PEMBELAJARAN IPS SD
P. 23

SD/MI dalam kurikulum 2013 bersifat tematik-integratif, dalam hal ini ada empat
                        macam jenis pendekatan terpadu.

                               Konten  Pendidikan  merupakan  aspek  penting  untuk  memberikan
                        kemampuan yang diinginkan dalam tujuan pendidikan IPS. Konten pendidikan IPS

                        dalam  Kurikulum  2013  meliputi  beberapa  hal  berikut.  Pertama,  pengetahuan

                        tentang  kehidupan  masyarakat  di  sekitarnya,  bangsa,  dan  umat  manusia  dalam
                        berbagai aspek kehidupan dan lingkunganya. Kedua, keterampilan berpikir logis

                        dan  kritis,  membaca,  belajar  (learning  skills,  inquiry),  memecahkan  masalah,
                        berkomunikasi  dan  bekerjasama  dalam  kehidupan  bermasyarakat-berbangsa.

                        Ketiga, nilai-nilai yang di dalamnya mencakup nilai kejujuran, kerja keras, sosial,
                        budaya,  kebangsaan,  cinta  damai,  dan  kemanusiaan  serta  kepribadian  yang

                        didasarkan pada nilai-nilai tersebut. Keempat, Sikap yang meliputi rasa ingin tahu,

                        mandiri,  menghargai  prestasi,  kompetitif,  kreatif  dan  inovatif,  dan
                        bertanggungjawab (Siska, 2018).

                               Penerapan  kurikulum  2013  menuntut  siswa  agar  memiliki  kemampuan

                        berpikir kritis. Berdasarkan penelitian yang dilakukan oleh (Komalasari, dkk, 2021)
                        kemampuan berpikir kritis siswa sekolah dasar pada pembelajaran IPS relatif masih

                        rendah  dan  hanya  mengedepankan  hafalan.  Faktor  pendukung  guru  untuk
                        mengembangkan berpikir kritis siswa adalah dengan diberlakukannya kurikulum

                        2013, karena kurikulum 2013  menuntut  siswa agar dapat  berpikir kritis. Faktor
                        penghambat  guru  diantaranya  masih  digunakannya  metode  pembelajaran

                        menggunakan  ceramah  atau  teacher  centered,  kondisi  kelas  yang  sulit

                        dikendalikan,  serta  kelas  yang  panas  karena  waktu  pembelajaran  di  siang  hari
                        mengakibatkan siswa tidak dapat berkonsentrasi dengan baik. Upaya yang dapat

                        dilakukan guru untuk meningkatkan berpikir kritis di kelas harus menggunakan
                        metode yang tepat. Metode pembelajaran kooperatif terbukti dapat meningkatkan

                        kemampuan  berpikir  kritis  siswa,  diantaranya  metode  TPS  (think-pair-share),
                        scientific approach, inkuiri sosial, problem-based dan atau project-based learning,

                        metode  kolaborasi  atau  kooperatif  dan  aktif-partisifatif,  meningkatkan  interaksi

                        antar siswa, mengajukan pertanyaan open-ended ataupun pertanyaan inovatif yang
                        mampu memicu keterampilan berpikir siswa.








                                                              17
   18   19   20   21   22   23   24   25   26   27   28