Page 9 - E-Modul Konsep Dasar IPS SD
P. 9

tingkat  perguruan  tinggi  yang  makin  lanjut  dan  makin  ilmiah”.  Sedangkan
                  menurut  Gross  (Kosasih  Djahiri,  198:1),  ilmu  sosial  merupakan  disiplin

                  intelektual  yang  mempelajari  manusia  sebagai  makhluk  sosial  secara  ilmiah
                  serta  memusatkan  pada  manusia  sebagai  anggota  masyarakat  dan  pada

                  kelompok  atau  masyarakat  yang  ia  bentuk.  Selanjutnya  Nursid  Sumaatnadja

                  (1980:7), menyatakan bahwa ilmu sosial
                  adalah cabang ilmu pengetahuan yang mempelajari tingkah laku manusia baik

                  secara perorangan maupun tingkah laku kelompok. Oleh karena itu ilmu sosial
                  adalah ilmu yang mempelajari tingkah laku manusia dan mempelajari manusia

                  sebagai  anggota  masyarakat.  Ada  bermacam-macam  aspek  tingkah  laku

                  manusia dalam masyarakat, seperti aspek ekonomi, sikap, mental, budaya, dan
                  hubungan sosial. Studi khusus tentang aspek-aspek tingkah laku manusia inilah

                  yang  menghasilkan  ilmu  sosial,  seperti  ekonomi,  ilmu  hukum,  ilmu  politik,
                  psikologi,  sosiologi,  dan  antropologi.  Jadi  setiap  bidang  keilmuan  itu

                  mempelajari salah satu aspek tingkah laku

                  b. Studi Sosial (Social Studies)
                         Berbeda dengan ilmu sosial, studi sosial bukan merupakan suatu bidang

                  keilmuan  atau  disiplin  akademis,  melainkan  lebih  merupakan  suatu  bidang
                  pengkajian  tentang  gejala  dan  masalah  sosial.  Dalam  kerangka  kerja

                  pengkajiannya,  studi  sosial  menggunakan  bidang-bidang  keilmuan  termasuk
                  ilmu  sosial.  Tentang  studi  sosial  ini  Achmad  Sanusi  (1971:18)  memberikan

                  penjelasan  bahwa,  studi  sosial  tidak  selalu  bertaraf  akademis  universitas,

                  bahkan merupakan bahan-bahan pelajaran bagi siswa sejak pendidikan dasar.
                  Selanjutnya studi sosial dapat berfungsi sebagai pengantar kepada disiplin ilmu

                  sosial  bagi  pendidikan  lanjutan  atau  jenjang  berikutnya.  Studi  sosial  bersifat
                  interdisipliner   dengan    menetapkan       pilihan   masalah-masalah       tertentu

                  berdasarkan  sesuatu  referensi  dan  meninjaunya  dari  beberapa  sudut  sambil
                  mencari logika dari hubungan-hubungan yang ada satu dengan lainnya.

                         Kerangka kerja studi sosial dalam mengkaji atau mempelajari gejala dan

                  masalah  sosial  di  masyarakat  tidak  menekankan  bidang  teoretis,  melainkan
                  lebih  kepada  bidang  praktis.  Oleh  karena  itu  studi  sosial  tidak  terlalu  bersifat

                  akademis  teoretis,  melainkan  merupakan  pengetahuan  praktis  yang  dapat





                                                                                                      4
   4   5   6   7   8   9   10   11   12   13   14