Page 44 - E-Modul_Strategi dan Desain Pembelajaran
P. 44
menunjukkan bahwa dalam pembelajaran kooperatif perlu ditentukan
kriteria keberhasilan melalui bentuk tes maupun nontes.
3) Kemauan untuk Bekerja Sama
Keberhasilan pembelajaran kooperatif ditentukan oleh keberhasilan
secara kelompok, oleh karenanya prinsip kebersamaan atau kerja sama
perlu ditekankan dalam pembelajaran kooperatif. Tanpa kerja sama yang
baik, pembelajaran kooperatif tidak akan mencapai hasil yang optimal.
4) Keterampilan Bekerja Sama
Kemampuan bekerja sama itu dipraktikkan melalui aktivitas dalam
kegiatan pembelajaran secara berkelompok. Dengan demikian, siswa
perlu didorong untuk mau dan sanggup berinteraksi dan berkomunikasi
dengan anggota lain dalam rangka mencapai tujuan pembelajaran yang
telah ditetapkan.
d. Aspek-aspek Pembelajaran Kooperatif
Miftahul (2011) memaparkan beberapa aspek pembelajaran kooperatif
sebagai berikut.
1) Tujuan
Semua siswa ditempatkan dalam kelompok-kelompok kecil (sering kali
yang beragam/ ability grouping/ heterogenous group) dan diminta
untuk1) mempelajari materi tertentu dan 2) saling memastikan semua
anggota kelompok juga mempelajari materi tersebut.
2) Level kooperatif
Kerja sama dapat diterapkan dalam kelas (dengan cara memastikan
bahwa semua siswa di ruang kelas benar-benar mempelajari materi yang
ditugaskan) dan level sekolah (dengan cara memastikan bahwa semua
siswa di sekolah benar-benar mengalami kemajuan secara akademik).
3) Pola interaksi
Setiap siswa saling mendorong kesuksesan antarsatu sama lain. Siswa
mempelajari materi pembelajaran bersama siswa lain, saling
menjelaskan cara menyelesaikan tugas pembelajaran, saling menyimak
penjelasan masingmasing, saling mendorong untuk bekerja keras, dan
saling memberikan bantuan akademik jika ada yang membutuhkan. Pola
interaksi ini muncul di dalam dan di antara kelompok-kelompok
kooperatif.
4) Evaluasi
Sistem evaluasi didasarkan pada kriteria tertentu. Penekanannya
biasanya terletak pada pembelajaran dan kemajuan akademik setiap
siswa, bisa pula difokuskan pada setiap kelompok, semua siswa,
ataupun sekolah. Koes (Isjoni, 2009: 20) menyebutkan bahwa belajar
kooperatif didasarkan pada hubungan antara motivasi, hubungan inter
personal, strategi pencapaian khusus, suatu ketegangan dalam individu
memotivasi gerakan ke arah pencapaian hasil yang diinginkan. Nurhadi
(Isjoni, 2009) mengemukakan bahwa pembelajaran kooperatif memuat
elemen-elemen yang saling terkait di dalamnya, diantaranya adalah
saling ketergantungan positif, Effandi Zakaria (Isjoni, 2009: 21)
berpendapat bahwa pembelajaran kooperatif dirancang bagi tujuan
untuk melibatkan pelajar secara aktif dalam proses pembelajaran
41