Page 49 - E-Modul_Strategi dan Desain Pembelajaran
P. 49

Siswa  dari  masing-masing  kelompok  lagi  yang  terdiri  atas  dua  atau  tiga
                      orang.
                           Siswa-siswa ini bekerja sama untuk menyelesaikan tugas kooperatifnya
                      dalam:  (a)  belajar  dan  menjadi  ahli  dalam  subtopik  bagiannya;  (b)
                      merencanakan  bagaimana  mengajarkan  subtopik  bagiannya  kepada
                      anggota  kelompok  semula.  Setelah  itu,  siswa  kembali  lagi  ke  kelompok
                      masing-masing sebagai “ahli” dalam subtopiknya dan mengajarkan informasi
                      penting  dalam  subtopik  tersebut  kepada  temannya.  Ahli  dalam  subtopik
                      lainnya juga bertindak serupa. Sehingga seluruh siswa bertanggung jawab
                      untuk  menunjukkan  penguasaannya  terhadap  seluruh  materi  yang
                      ditugaskan oleh guru. Dengan demikian, setiap siswa dalam kelompok harus
                      menguasai topik secara keseluruan.
                           Model  pembelajaran  kooperatif  model  Jigsaw  adalah  sebuah  model
                      belajar kooperatif yang menitikberatkan pada kerja kelompok siswa dalam
                      bentuk  kelompok  kecil.  Seperti  diungkapkan  oleh  Lie  (1999),  bahwa
                      “pembelajaran  kooperatif  model  Jigsaw  ini  merupakan  model  belajar
                      kooperatif  dengan  cara  siswa  belajar  dalam  kelompok  kecil  yang  terdiri
                      dariempat sampai enam orang secara heterogen dan siswa bekerja sama
                      saling ketergantungan positif dan bertanggung jawab secara mandiri”.
                           Dalam model kooperatif Jigsaw ini siswa memiliki banyak kesempatan
                      untuk mengemukakan pendapat dan mengolah informasi yang didapar dan
                      dapat  meningkatkan  keterampilan  berkomunikasi,  anggota  kelompok
                      bertanggung  jawab  terhadap  keberhasilan  kelompoknya  dan  ketuntasan
                      bagian materi  yang  dipelajari  dan dapat menyampaikan  informasi kepada
                      kelompok lain.
                           Lie (1994) menyatakan bahwa Jigsaw merupakan salah satu tipe model
                      pembelajaran  kooperatif  yang  fleksibel.  Banyak  riset  telah  dilakukan
                      berkaitan  dengan  pembelajaran  koopertif  dengan  dasar  Jigsaw.  Riset
                      tersebut secara konsisten menunjukkan bahwa siswa yang terlibat di dalam
                      pembelajaran  kooperatif  model  Jigsaw  memperoleh  prestasi  baik,
                      mempunyai sikap yang lebih baik dan lebih positif terhadap pembelajaran, di
                      samping saling menghargai perbedaan dan pendapat orang lain.
                           Jhonson and Jhonson  (dalam Teti Sobari 2006) melakukan penelitian
                      tentang  pembelajaran  kooperatif  model  Jigsaw  yang  menunjukkan  bahwa
                      interaksi  kooperatif  memiliki  berbagai  pengaruh  positif  terhadap
                      perkembangan anak. Pengaruh positif tersebut adalah:
                      1)  Meningkatkan hasil belajar;
                      2)  Meningkatkan daya ingat;
                      3)  Dapat digunakan mencapai taraf penalaran tingkat tinggi;
                      4)  Mendorong tumbuhnya motivasi intrinsik (kesadaran individu);
                      5)  Meningkatkan hubungan antar manusia yang heterogen;
                      6)  Meningkatkan sikap anak yang positif terhadap sekolah;
                      7)  Meningkatkan sikap positif guru;
                      8)  Meningkatkan harga diri anak;
                      9)  Meningkatkan perilaku penyesuaian sosial yang positif; dan
                      10) Meningkatkan keterampilan hidup bergotong-royong.
                           Pembelajaran model Jigsaw ini dikanal juga dengan kooperatif para ahli.
                      Karena  setiap  kelompok  dihadapkan  pada  permasalahan  yang  berbeda.




                                                           46
   44   45   46   47   48   49   50   51   52   53   54