Page 12 - C:\Users\VivoBook\Documents\KULIAH\
P. 12
5
a. Epidermis
Epidermis adalah lapisan luar kulit dan sebagian besar terdiri dari
sel-sel epitel mati yang terus-menerus terkelupas dan rontok. Sel-sel baru
muncul dari lapisan di bawahnya, menggantikan sel-sel yang hilang.
Ketebalan kulit menentukan ketebalan kulit. Kulit yang tebal, misalnya pada
telapak tangan dan ujung jari, mengandung lima lapisan epidermis, yaitu
stratum basalum, stratum spinosum, stratum granulosum, stratum lucidum,
dan stratum korneum. Kulit tipis seperti yang menutupi tubuh tidak
memiliki lapisan transparan. Sel-sel pada stratum basale, stratum spinosum,
dan stratum granulosum merupakan sel hidup karena mendapat nutrisi dari
kapiler pada jaringan ikat (dalam hal ini dermis). Sebaliknya, sel-sel pada
stratum pellucida dan stratum korneum merupakan sel-sel mati karena tidak
mencapai lapisan tersebut.
b. Dermis
Dermis mengandung pembuluh darah, akar rambut, dan ujung saraf.
Selain itu, terdapat kelenjar keringat dan kelenjar sebaceous di dekat akar
rambut yang melembabkan rambut. Kelenjar keringat adalah saluran
berliku-liku yang memanjang dari epidermis hingga dermis. Dasar kelenjar
berbentuk lingkaran dan dikelilingi oleh kapiler dan serabut simpatis.
Kelenjar memori menyerap cairan jaringan dari kapiler ini. Cairan
interstisial terdiri dari air dan larutan garam ±1 urea. Cairan jaringan
dikeluarkan ke permukaan kulit dalam bentuk keringat melalui saluran
keringat. Produksi keringat diatur oleh hipotalamus, pusat termoregulasi
otak. Hipotalamus menghasilkan enzim bradikinin, yang mempengaruhi
aktivitas kelenjar keringat. Apabila pusat termoregulasi menerima
rangsangan, misalnya berupa perubahan suhu pada pembuluh darah.
rangsangan tersebut diteruskan ke kelenjar keringat melalui saraf simpatis.
Kelenjar keringat kemudian menyerap air, garam, dan sejumlah kecil ure
dari kapiler dan memompanya ke permukaan kulit dalam bentuk keringat.
Keringat menguap dan menyerap panas, sehingga suhu tubuh kembali
normal.