Page 152 - BAHAN AJAR MSDM PERUSAHAN By Jandry P. Z. Ratu Kadja, SE.,M.Si
P. 152

berbeda. Departemen SDM dapat melakukan survei terhadap calon pe-
             serta  pelatihan  untuk  mengidentifikasi  topik-topik  yang  ingin  mereka
             pelajari secara lebih mendalam. Pendekatan ini mengasumsikan bahwa
             calon peserta pelatihan memiliki kemampuan untuk menganalisis hasil
             dari proses pelatihan yang diikutinya.
                  Pendekatan  SDM  lainnya  adalah  dengan  identifikasi  tugas.  Para
             instruktur  memulai  dengan  melakukan  evaluasi  deskripsi  pekerjaan
             untuk  mengidentifikasi  tugas-tugas  yang  menonjol  bagi  jenis  pekerjaan
             tertentu yang diperlukan. Setelah mereka memahami tentang tugas-tu-
             gas  tersebut,  maka  perencanaan  yang  bersifat  spesifik  akan  dikem-
             bangkan untuk menyediakan pelatihan yang diperlukan sehingga para
             petugas yang memegang pekerjaan itu dapat melaksanakan tugasnya.
             Perencanaan SDM mungkin menemukan kelemahan-kelemahan di an-
             tara kecenderungan dari SDM dalam suatu perusahaan dapat ditelusuri
             melalui kegiatan-kegiatan SDM lainnya. Penempatan yang tidak sesuai,
             program  orientasi,  seleksi  atau  kegiatan  rekrutmen  mungkin  dapat
             mengarah pada pada adanya karyawan yang tidak sehat. Kesalahan-ke-
             salahan dalam kegiatan-kegiatan tersebut mungkin berasal dari adanya
             kelemahan-kelemahan dalam perencanaan SDM, rancangan pekerjaan
             atau sistem informasi MSDM. Meskipun pelatihan dan pengembangan
             mungkin diperlukan untuk mendukung kinerja karyawan, MSDM dapat
             secara  proaktif  memanfaatkan  informasi-informasi  yang  ada  sebagai
             feedback  bagi kegiatan MSDM lainnya. Dengan membuka pendaftaran
             karyawan  baru  yang  bersifat  jangka  pendek  secara  berulang-ulang,
             MSDM  dapat  memodifikasi  kegiatan  lainnya  untuk  menjamin  diper-
             olehnya  karyawan  yang  lebih  baik  dan  mempunyai  kecocokan  antara
             karyawan dengan jenis pekerjaannya.
                  Instruktur pelatihan juga mencari sumber-sumber informasi  yang
             lain yang mungkin berguna dalam mengidentifikasi kebutuhan pelati-  han.
             Catatan  produksi,  catatan  pengendalian  kualitas  (quality  control),
             komplain,  catatan  keamanan,  ketidakhadiran  dan  statistik  perputaran
             karyawan, serta interview terhadap mantan karyawan yang telah keluar
             mungkin  dapat  memperlihatkan  permasalahan  yang  harus  ditekankan
             atau dipecahkan melalui usaha-usaha pelatihan dan pengembangan.
                  Penilaian kebutuhan juga mempertimbangkan keanekaragaman


           144
   147   148   149   150   151   152   153   154   155   156   157