Page 17 - PBB & BPHTB (Flipbuilder)
P. 17

yang  mempunyai  hak  atasnya,  atau  memperoleh  keuntungan  berdasarkan  padanya.

                   Sedangkan BPHTB adalah objek pajak yang dikenakan lantaran ada perolehan Hak atas Tanah
                   dan/atau Bangunan.


                       Perbedaan PBB dan BPHTB sudah terlihat jelas dari definisinya. PBB adalah pajak karena
                   memiliki dan atau menguasai dan atau mendapatkan manfaat atas bumi dan atau bangunan.

                   Sementara BPHTB adalah bea atau pajak yang harus dibayar karena memperoleh hak atas

                   tanah dan atau bangunan.

                       Lantaran PBB bersifat kebendaan, maka besaran tarifnya ditentukan dari keadaan objek

                   bumi atau bangunan yang ada. Itu sebabnya, dilihat dari sifatnya, PBB merupakan pajak yang
                   sifatnya  material,  yaitu  besarnya  pajak  yang  terutang  dipengaruhi  oleh  asal-usul  keadaan

                   bendanya, yaitu tanah dan/atau bangunan.

                       Tidak semua benda tanah dan bangunan dapat dikenakan PBB, ada juga objek pajak yang

                   tidak dapat dikenakan PBB. Namun objek pajak tersebut harus memenuhi kriteria eksklusif

                   yang  tercantum  dalam  Undang-Undang  Nomor  12  Tahun  1994  tentang  Pajak  Bumi  dan
                   Bangunan. Adapun  yang termasuk dalam objek bumi dalam PBB meliputi  sawah, ladang,

                   kebun, tanah, pekarangan tambang. Sedangkan untuk objek bangunan dalam PBB meliputi
                   rumah tinggal bangunan usaha, gedung bertingkat, pusat perbelanjaan, pagar mewah, kolam

                   renang, hingga jalan tol.


                       Berbeda  dengan  PBB,  lebih  jelasnya  BPHTB  adalah  jenis  pajak  yang  dikenakan  saat
                   pembelian rumah atau properti lainnya. BPHTB dikenakan terhadap orang pribadi atau badan

                   yang memperoleh hak atas tanah dan/atau bangunan, perolehan hak atas tanah atau bangunan
                   tersebut  dapat  juga  diartikan  bahwa  setiap  orang  atau  badan  mempunyai  nilai  lebih  atas

                   tambahan atau perolehan hak. Ini merupakan pungutan yang ditangguhkan kepada pembeli.


                       Namun  demikian,  BPHTB  bukanlah  pajak.  Jika  pajak  pembayarannya  lebih  dahulu
                   daripada saat terutang, sedangkan BPHTB merupakan bea/pungutan yang dilakukan  ketika

                   melakukan transaksi khususnya tanah dan/atau bangunan yang bersertifikat, maka sebelum
                   dilakukan transaksi atau sebelum akta jual beli ditandatangani maka BPHTB harus dibayar.


                       Meski berbeda, tetapi ternyata keduanya juga bisa terkait karena apabila orang pribadi atau

                   badan memperoleh hak atas tanah dan atau bangunan, bisa ditunjuk sebagai Wajib Pajak Bumi
                   dan Bangunan.


                   C.  Perbedaan dalam Subjek Pajak

                         Subjek pajak BPHTB adalah orang pribadi  atau badan  yang memperoleh hak atas
                           tanah dan/atau bangunan

                         Wajib pajak adalah orang pribadi atau badan yang memperoleh hak atas tanah dan/atau
                           bangunan.


                                                                                                           14
   12   13   14   15   16   17   18   19   20   21   22