Page 36 - Modul Eka 1
P. 36
Contohnya penggunaan sifat dialisis dari koloid:
▪ Untuk memurnikan protein dari partikel- Proses Dialisis dapat
Membersihkan Darah
partikel lain yang ukuran yang lebih kecil.
Proses dialisis dipakai
▪ Untuk memisahkan tepung tapiokadari ion- pada pencucian daprah, yang
lebih populer sebagai
ion sianida.
hemodialisis. Darah di pompa
▪ Untuk proses cuci darah bagi penderita dan dialirkan melalui lubang
tabung dialisis selofan. Di
gagal ginjal (hemodialisis). dalam tabung tersebut, terdapat
▪ Proses pemisahan hasil metabolisme dari larutan yang telah
diformulasikan sehingga
darah oleh ginjal manusia. Jaringan ginjal memiliki kandungan
bersifat sebagai selaput semi permeabel, komponen yang sama dengan
plasma darah, yaitu glukosa,
yang dapat dilalui oleh air dan molekul- NaCl, NaHCO3, dan KCl.
molekul sederhana (seperti urea), tetapi Konsentrasi senyawa-senyawa
tersebut memiliki kesamaan
menahan butir-butir darah yang merupakan dengan yang terkandung dalam
koloid. darah sehingga tidak akan
mengalir menembus membran
selofan.
H. Koloid Liofil dan Liofob Sumber : Purnawinadi, I. G.
(2021). Peran hemodialisis
terhadap kadar kreatinin darah
Koloid yang medium pendispersinya cair, pasien gagal ginjal
dibedakan atas koloid liofil dan koloid liofob kronik. Klabat Journal of
Nursing, 3(1), 28-34.
http://ejournal.unklab.ac.id/ind
1. Koloid liofil
ex.php/kjn/article/view/534
Koloid liofil adalah suatu koloid
yang fase terdispersinya dapat menarik
medium pendispersinya yang berupa cairan akibat adanya gaya Van der Waals
atau ikatan hidrogen. Liofil artinya “cinta cairan” (BahasaYunani; lio=cairan;
philia=cinta). Sol liofil yang setengah padat disebut gel. Contoh gel antara lain
selai dan gelatin. Jika medium pendispersinya berupa air, maka disebut koloid
hidrofil.
13