Page 133 - PDF Compressor
P. 133

2.  Undang-Undang Penyiaran
                            Undang-Undang      Dasar    1945   mengakui,    menjamin,    dan
                     melindungi  kemerdekaan  menyatakan  pendapat,  menyampaikan  dan
                     memperoleh  informasi.  Hal  itu  bersumber  dari  kedaulatan  rakyat  dan
                     merupakan  hak  asasi  manusia  dalam  kehidupan  bermasyarakat,
                     berbangsa, dan bernegara secara demokratis. Namun, sesuai dengan cita-
                     cita  proklamasi  kemerdekaan  Indonesia,  kemerdekaan  tersebut  harus
                     bermanfaat  bagi  upaya  bangsa  Indonesia  dalam  menjaga  integrasi
                     nasional, menegakkan nilai-nilai agama, kebenaran, keadilan, moral, dan
                     tata  susila  serta  memajukan  kesejahteraan  umum,  dan  mencerdaskan
                     kehidupan  bangsa.  Dalam  hal  ini  kebebasan  harus  dilaksanakan  secara
                     bertanggung  jawab  selaras  dan  seimbang  antara  kebebasan  dan
                     kesetaraan menggunakan hak.
                            Salah  satu  aspek  kebebasan  yang  mencuat  pada  era  teknologi
                     informasi  ini  adalah  kebebasan  dalam  mendapatkan  dan  menyimpang
                     informasi. Pada era ini, masyarakat Indonesia sudah memasuki wilayah
                     masyarakat  informasi  yang  tuntutannya  makin  besat  pada  pemenuhan
                     hak  untuk  mengetahui  dan  untuk  mendapatkan  informasi.  Informasi
                     telah menjadi kebutuhan pokok dan menjadi komuditi penting.
                            Realitas  tersebut  telah  membawa  implikasi  pada  perkembangan
                     dunia  penyiaran yang  berfungsi  utama sebagai  penyalur informasi  dan
                     pembentuk pendapat umum. Penyiaran telah menjadi salah satu sarana
                     berkomunikasi  yang  sangat  penting.  Oleh  karena  itu,  landasan  hukum
                     yang  mengatur  tentang  penyiaran  pun  harus  selaras  dengan
                     perkembangan teknologi informasi. Oleh karena itu,  pada 28 Desember
                     2002  lahirlah  Undang-Undang  No.  32  Tahun  2002  tentang  Penyiaran.
                     Undang-undang  ini  disusun  berdasarkan  pokok-pokok  pikiran  sebagai
                     berikut:
                            1.  Penyiaran harus mampu menjamin dan melindungi kebebasan
                                berekspresi  atau  mengeluarkan  pikiran  secara  lisan  dan
                                tertulis,  termasuk  menjamin  kebebasan  berekspresi  dengan
                                bertumpu  pada  asas  keadilan,  demokrasi,  dan  supremasi
                                hukum;
                            2.  Penyiaran  harus  mencerminkan  keadilan  dan  demokrasi
                                dengan  menyeimbangkan  antara  hak  dan  kewajiban
                                masyarakat  ataupun  pemerintah,  termasuk  hak  asasi  setiap
                                individu/orang dengan menghormati dan tidak mengganggu
                                hak individu/orang lain;
                            3.  Memperhatikan  seluruh  aspek  kehidupan  berbangsa  dan
                                bernegara, juga harus mempertimbangkan penyiaran sebagai
                                                       131
   128   129   130   131   132   133   134   135   136   137   138