Page 136 - PDF Compressor
P. 136

martabat  manusia  Indonesia  atau  merusak  hubungan
                                internasional.

                            Dalam undang-undang ini pun diatur tentang Siaran Iklan pada
                     Pasal 46  dengan  membagi  jenis  siaran iklan  menjadi  siaran iklan  niaga
                     dan  siaran  iklan  layanan  masyarakat.    Dalam  ayat  (3)-nya  ditegaskan
                     bahwa siaran iklan niaga dilarang : a. Promosi yang dihubungkan dengan
                     aliran  suatu  agama,  ideologi,  pribadi  dan/atau  kelompok,  yang
                     menyinggung  perasaan  dan/atau  merendahkan  martabat  agama  lain,
                     ideologi lain, pribadi lain atau kelompok lain; b. Promosi minuman keras
                     atas  sejenisnya  dan  bahan  atau  zat  aditif;  c.  Promosi  rokok  yang
                     memperagakan  wujud  rokok;  d.  Hal-hal  yang  bertentangan  dengan
                     kesusilaan masyarakat dan nilai-nilai agama; dan/atau e. Eksploitasi anak
                     di bawah umur 18 tahun.
                            Berbeda  dengan  isi  media  cetak  sesuai  Undang-Undang  No.  40
                     Tahun  1999,  Undang-Undang  No.  32  Tahun  2002  secara  eksplisit
                     menyiratkan  bahwa  lembaga  sensor  masih  berlaku.  Dalam  Pasal  47
                     ditegaskan,  ‚Isi  siaran  dalam  bentuk  film  dan/atau  iklan  wajib
                     memperoleh tanda lulus sensor dari lembaga yang berwenang.‛
                            Kendati  tidak  menjelaskan  secara mendetail,  undang-undang ini
                     pun  memberikan  petunjuk  kepada  Komisi  Penyiaran  Indonesia  untuk
                     membentuk  Pedoman  Perilaku  Siaran  sebagaimana  isi  Pasal  48.  Dalam
                     ayat  (4)-nya dipaparkan  bahwa  Pedoman  Perilaku  penyiaran  sekurang-
                     kurangnya harus berkaitan dengan : a. Rasa hormat terhadap pandangan
                     keagamaan;  b.  Rasa  hormat  terhadap  hak  pribadi;  c.  Kesopanan  dan
                     kesusilaan;  d.  Pembatasan  adegan  seks,  kekerasan,  dan  sadisme;  e.
                     Perlindungan  terhadap  anak-anak,  remaja,  dan  perempuan;  f.
                     Penggolongan program dilakukan menurut  usia khalayak; g. Penyiaran
                     program  dalam  bahasa  asing;  h.  Ketepatan  dan  kenetralan  program
                     berita; i. Siaran langsung; serta j. Siaran iklan.
                            Undang-Undang  No.  32  Tahun  2002  pun  mencantumkan  secara
                     tersurat tentang peran serta masyarakat dalam penyiaran. Dalam Pasal 52
                     disebutkan: (1) Setiap warga Negara Indonesia memiliki hak, kewajiban,
                     dan   tanggung     jawab   dalam    berperan    serta   mengembangkan
                     penyelenggaraan  penyiaran  nasional;  (2)  Organisasi  nirlaba,  LSM,
                     perguruan  tinggi  dan  kalangan  pendidikan  dapat  mengembangkan
                     kegiatan  literasi  dan/atau  Pemantauan  terhadap  penyiaran;  (3)
                     Masyarakat dapat mengajukan keberatan terhadap program dan/atau isi
                     siaran yang merugikan.
                            Selain menyiratkan sanksi  administratif sebagaimana pada pasal
                     55  yang  dapat  dijatuhkan  oleh  KPI  atau  Pemerintah  kepada  Lembaga
                                                       134
   131   132   133   134   135   136   137   138   139   140   141