Page 167 - PDF Compressor
P. 167

BAB IX
                                            LITERARY JOURNALISM

                            A.  Standar Kompetensi
                            Mampu mengetahui, memahami, menganalisis, menjelaskan, dan
                     membuat isi media massa yang paling utama dalam menjalankan fungsi
                     informasi plus juga fungsi menghibur, yakni literary journalism, termasuk
                     di dalamnya definisi, unsur dan model, serta syarat-syarat sebuah karya
                     dapat dikategorikan sebagai literary journalism.

                            B.  Literary Journalism
                            Secara etimologis, Literary Journalism dapat dipastikan berasal dari
                     Bahasa Inggris, yakni perpaduan dari kata literary dan journalism. Literary
                     dapat  diterjemakah  sastra  dan  journalism  diterjemahkan  jurnalistik
                     (Jurnalisme),  sehingga  secara  sederhana  Literary  Journalism  dapat
                     diterjemahkan    Jurmalistik   Sastra.   Jurnalistik   adalah   kegiatan
                     mengumpukan,  mengolah,  menyusun,  menyunting,  dan  memuat,  dan
                     menyebarkan informasi dalam bentuk berita melalui media massa.
                             Dalam  konteks  keilmuan  sebagaimana  realita  bahwa  Ilmu
                     Komunikasi  merupakan  ilmu  yang  multidisipliner,  dahan-dahan
                     komunikasi,  di  antaranya  Jurnalistik  pun  membuktikan  warisan  ilmu
                     multidispilinernya  komunikasi.  Jurnalistik  pun,  baik  secara  teoretik
                     maupun  sebagai  Ilmu  Terapan  berkembang  dan  dapat  berkolaborasi
                     dengan ilmu lainnya,  seperti  halnya  Jurnalistik  Sastra  yang  merupakan
                     perpaduan antara Ilmu Jurnalistik Terapan dengan Sastra ‚terapan‛ pula.
                     Oleh  karena  itu,  Jurnalistik  Satra  banyak  dipelajari  oleh  mahasiswa
                     jurnalistik dan sastra atau para peminat sastra dan peminat jurnalistik.
                            Secara historis, kata Litetary Journalism merupakan salah satu dari
                     lima  varian  karya  new  journalism.  Istilah  ini  muncul  di  Amerika  ketika
                     doktor American Studies dari Yale University, Thomas Kennerly Wolfe Jr.
                     membaca  tulisan  Gay  Talese  tentang  Joe  Louis  seorang  petinju  tua  di
                     majalah  Esquire  (1962).  Dari  sina,  Wolfe  merasa  terkesan  dengan  gaya
                     tulisan  itu.  Ia  menemukan,  sistem  jurnalisme  baru  telah  lahir.  Teknik
                     reportase  dan  gaya  pelaporannya  yang  tidak  dibatasi  oleh  sekat-sekat
                     narasi lama. Wolfe mulai mencoba observasi dan mempraktekkannya, ia
                     mengaplikasikannya dalam gaya penulisan novel.
                            Komunikolog  Fedler  (dalam  Santana,2008)  membagi  jurnalisme
                     baru ke dalam empat pengertian, yakni : Advocacy Journalism,  Alternative
                     Journalism,  Precision  Journalism,  dan    Literary  Journalism.  Advocacy
                     journalism mengilustrasikan tujuan penciptaan opini publik, melanjutkan
                     peran  watch  dog  (pengawas)  dari  fungsi  the  four  estate  of  the  press.
                                                       165
   162   163   164   165   166   167   168   169   170   171   172