Page 38 - PDF Compressor
P. 38

Hal yang terpenting di sini ialah bahwa antara kegiatan menulis
                dengan berlisan (berbicara) mempunyai hubungan yang erat. Untuk
                latihan pengucapan (pelafalan), kita dapat membaca tulisan kita secara
                lisan; dan hal demikian biasa dilatih melalui forum diskusi (kalau kita
                sebagai penyaji kertas kerja atau pembaca makalah).

                c. Melalui Kegiatan Menyimak (Mendengarkan)
                    Cara yang paling mudah dan murah jika kita ingin meningkatkan
                bahasa lisan ialah melalui menyimak atau mendengarkan. Kita bisa
                menyimak siaran dari TVRI, khususnya penyampaian warta berita dan
                acara-acara resmi, termasuk acara Pembinaan Bahasa Indonesia yang
                diadakan sekali seminggu. Kita dapat mencontoh lafal yang mendekati
                lafal standar.
                    Selain mendengarkan siaran-siaran tersebut, kita dapat memanfaatkan
                pidato-pidato atau ceramah-ceramah umum yang lebih banyak mengarah
                pada penggunaan bahasa Indonesia yang baik dan benar (sebab ada
                ceramah yang menggunakan bahasa daerah).
                    Dengan mendengarkan perkataan orang lain yang kita anggap lebih
                baik bahasa Indonesianya, kita bisa memperbaiki diri, dalm arti
                mengoreksi kesalahan-kesalahan yang telah kita lakukan dengan penuh
                keterbukaan.
                d. Melalui Cara Berpikir Sebelum Berkata
                    Cara yang keempat ini agak aneh dan abstrak atau kurang operasional.
                Maksud berpikir sebelum berkata adalah melatih diri kita untuk tidak
                berkata “asbun” (asal bunyi). Kita mencoba menilai kata-kata yang akan
                kita ucapkan sebelum menjadi kalimat (kewaspadaan merangkai atau
                menyusun kata-kata). Tentu saja dalam prakteknya kita tidak akan
                mengartikan bahwa kita harus memberi waktu bagi mulut kita untuk
                beberapa saat. Kalau kita berlatih “berpikir sebelum berkata”, ini akan
                menjadi otomatis (terjadi sendiri) tanpa harus berbicara berhenti-henti.
                Hal itu pun berkaitan langsung dengan bekal banyak sedikitnya
                pengetahuan atau informasi yang akan kita sampaikan, termasuk
                pengalaman membaca yang kita miliki.
                    Demikianlah, dengan cara atau melalui kegiatan membaca, menulis,
                menyimak (mendengarkan), dan berpikir sebelum berkata, kita dapat
                meningkatkan kemampuan berbahasa Indonesia lisan. (Dikutip dari
                Banjarmasin Post, 27 Juli 1987).

                  Kutipan di atas termasuk eksposisi karena memiliki ciri yang
            biasa kita temukan dalam eksposisi, seperti adanya semacam petunjuk,
            penuntun, dan hal yang dapat diterapkan atau nilai praktis. Dalam



              28    DASAR-DASAR MENULIS
                    dengan Penerapannya
   33   34   35   36   37   38   39   40   41   42   43