Page 35 - PDF Compressor
P. 35
BAB 3
Bentuk-Bentuk Karangan
da berapa bentukkah karangan itu? Sulit mencari jawaban
yang tepat untuk itu. Pembagian atau penjenisan karangan
A dapat ditinjau dari banyak segi. Di sini semua itu tidak diurai-
kan.
Pada hakikatnya semua bentuk karangan mengandung unsur
mendasar, yakni memuat segala informasi sebagai wadah komunikasi
tertulis antara penulis dan pembaca.
Ada yang membagi karangan menurut penggunaan bahasa
(karya kesastraan), ada yang berbentuk puisi dan ada yang berbentuk
prosa. Prosa meliputi cerita pendek (cerpen) dan roman atau novel.
Menurut subjeknya, karangan bisa berupa karya ilmu pengetahuan,
dan karya kesusastraan yang meliputi sejarah, riwayat hidup, lukisan,
ulasan, kisah dan ajakan (Poerwadarminta, 1979). Di samping itu,
ada pula istilah “esai” sebagai bentuk karangan ulasan. Esai seakan-
akan dilekatkan untuk berbagai kupasan yang biasa kita temui di
majalah dan surat kabar. Ada esai sastra dan ada pula esai umum.
Dari segi kesahihan fakta yang disajikan dan metode penulisan-
nya, ada yang disebut karangan ilmiah, karangan nonilmiah, karangan
ilmiah populer dan karangan tidak ilmiah. Status keilmiahan itu di
samping ditentukan oleh fakta yang disajikan dan metode penulisan-
nya juga ditentukan oleh bahasa yang digunakan dalam karangan itu
(secara khusus akan dibahas pada Bab V).
Bentuk-bentuk karangan yang dikemukakan di sini sudah
cukup dikenal oleh para pelajar dan mahasiswa. Adapun dasar
penjenisan karangan di sini berorientasi pada tujuan penulisan.
Bentuk-bentuk karangan yang dimaksud ialah: 1) ekposisi atau
paparan, 2) deskripsi atau lukisan, 3) narasi atau cerita, dan 4)
Argumentasi atau karangan yang memuat alasan-alasan dan bukti-
bukti.
BAB 3 25
Bentuk-Bentuk Karangan