Page 30 - PDF Compressor
P. 30
3) penelaahan kembali terhadap semua gagasan, mungkin ada yang
perlu ditambah atau dikurangi; dan
4) pembuatan out line yang lengkap dan terinci, di sini dicantumkan
pokok-pokok pikiran yang mendasari outline.
Dari uraian di atas jelas bahwa untuk membuat out line, tidak
asal jadi, tetapi harus dengan langkah-langkah yang berjenjang sampai
pada tingkat penyelesaian sebuah kerangka karangan yang mapan.
Semakin cepat penulis memperoleh gagasan yang berhubungan
dengan hal yang akan dikarang, semakin cepat pula selesai kerangka
tersebut.
Sebagai contoh, jika kita ingin mengarang tentang “Karang
Taruna sebagai Wadah Kegiatan Remaja”, kita dapat menyusun
beberapa pokok pikiran yang berkaitan dengan topik tersebut, antara
lain:
l Pengertian Karang Taruna sebagai organisasi bagi generasi muda’
l Tujuan didirikannya Karang Taruna;
l Kegiatan-kegiatan yang dapat dilakukan melalui Karang Taruna;
l Manfaat nyata yang dirasakan para remaja sebagai anggota
Karang Taruna
l Dampak positif dengan adanya Karang Taruna bagi kemajuan
masyarakat;
l Hambatan-hambatan yang dialami dan yang mungkin timbul
dalam kegiatan Karang Taruna dan cara mengatasinya;
l Perlunya kerjasama antarorganisasi pemuda dengan Karang Taruna
agar saling mendukung dalam setiap kegiatan yang dilakukan;
l Beberapa upaya pembinaan Karang Taruna.
Sebuah pokok pikiran di atas secara langsung merupakan
bagian-bagian penting dari suatu kerangka karangan yang akan dikem-
bangkan penulis, sehingga menjadi sebuah karangan yang utuh. Kita
dapat menambah pokok pikiran tersebut, selama masih berhubungan
dengan topik yang dibahas. Kita bisa saja menderetkan sejumlah
pikiran penunjang atau penjelas. Walaupun demikian, hal itu tidak
harus dilakukan pada saat yang bersamaan. Mungkin saja ia muncul
ketika kita mengembangkan kerangka karangan dalam pekerjaan
mengarang yang sebenarnya atau pada saat kita mengisi dan mem-
perpadat uraian yang kita ungkapkan. Kita siapkan kertas lain untuk
20 DASAR-DASAR MENULIS
dengan Penerapannya