Page 27 - PDF Compressor
P. 27

dalam proses pembuatan dan penyelesaian tulisan atau karangan.
            Segala informasi atau data yang terkumpul kita pilih-pilih mana
            yang kira-kira amat penting atau yang menyangkut inti persoalan
            dan mana yang hanya sebagai penunjang. Dalam melakukan observasi
            sebaiknya kita membawa rekaman agar kemungkinan hilangnya atau
            terlepasnya informasi yang kita perlukan tidak terjadi. Observasi ini
            erat kaitannya dengan penelitian yang dikerjakan oleh para peneliti.
            Namun, sesuai dengan bahasan kita bahwa observasi di sini ialah
            dalam rangka kelengkapan suatu karangan yang akan kita buat. Hal
            ini perlu agar kita tidak terperangkap pada apa yang disebut langkah-
            langkah atau metodologi penelitian.
                  Dengan penjelasan di atas, dapat disimpulkan bahwa metode
            kepustakaan berfokus pada pemanfaatan buku atau bahan bacaan,
            sedangkan metode observasi berfokus pada pemanfaatan lapangan,
            baik berupa orang ataupun benda-benda.
                  Seorang penulis dapat saja menggunakan kedua metode di
            atas sekaligus. Hal itu mungkin karena ia merasa belum lengkap
            bila menggunakan informasi atau data dari bahan bacaan saja, sehing-
            ga ia melakukan observasi.
                  Ada pula penulis yang menyusun sebuah karangan dengan tidak
            melakukan studi pustaka. Ia langsung mengungkapkan pikirannya
            dan menuliskannya di atas kertas. Hal demikian karena sebelumnya,
            ia telah banyak memiliki pengetahuan dan pengalaman, baik dari
            membaca maupun dari berbagai kegiatan, sehingga baginya sudah
            cukup untuk menuangkannya secara langsung.
                  Hal itu terjadi pada pengarang yang sudah lama berkecimpung
            dalam dunia tulis-menulis. Itu mungkin terbatas, yaitu hanya untuk
            penulisan karangan pendek atau artikel yang akan dikirim ke majalah
            atau surat kabar. Namun, jika pengarang itu ingin membuat karangan
            yang panjang, seperti tentang ilmu pengetahuan, riwayat hidup,
            naskah film, karya sastra, ataupun bentuk karangan yang panjang
            lainnya, tentu ia lebih hati-hati, lebih cermat, dan lebih jeli. Ia pun
            mengkaji berbagai bahan bacaan dan melakukan pengamatan. Semua
            itu menunjukkan bahwa pengarang yang bagaimanapun hebatnya
            perlu memanfaatkan karangan orang lain dan terjun ke lapangan
            untuk menyelesaikan karangannya.
                  Berikut ini kita tinjau tentang tujuan penulisan. Tujuan penu-
            lisan merupakan kehendak yang ingin dicapai sehubungan dengan
            pembuatan suatu karangan. Jika penulis membuat karangan dengan


                                                                  BAB 2   17
                                                       Teori Dasar Menulis
   22   23   24   25   26   27   28   29   30   31   32