Page 26 - PDF Compressor
P. 26

but “metode penulisan”, maka cukup banyak ragam dan segi pem-
            bahasannya. Ada yang menguraikan tentang cara penulisan karangan
            ilmiah (seperti buku Penulisan Karangan Ilmiah oleh Mukayat Broto-
            widjoyo) dan ada pula yang membahas cara menulis buku, yang di
            dalamnya secara tidak langsung mengemukakan cara atau metode
            penulisan (seperti buku Cara Menulis Buku Nonfiksi dan Petunjuk
            bagi Pengarang oleh Hassan Pambudi).
                  Pada dasarnya metode penulisan itu ada dua, yakni: 1) metode
            kepustakaan, dan 2) metode observasi. Metode kepustakaan dilaku-
            kan dengan cara mempelajari berbagai buku atau bahan bacaan
            yang dianggap relevan dengan masalah yang dikarang. Penulis secara
            cermat memilih buku-buku yang berkaitan dengan pokok bahasan.
            Dengan banyaknya bahan bacaan yang dijadikan sumber peng-
            ambilan, penulis dapat memperkaya karangannya dengan berbagai
            pendapat dari penulis yang sudah cukup dikenal dan dapat mengkaji
            semua sumber yang telah diperoleh. Hal itu bukan berarti kita meng-
            ekor atau menerima begitu saja segala pendapat atau materi yang
            terdapat dalam bahan bacaan itu, tetapi kita menyaring dan mene-
            laahnya secara seksama kita kutip atau kita ambil pendapat orang
            lain jika memang diperlukan. Kita sendiri harus pula berani menya-
            takan pendapat kita pun berhak untuk menolak pendapat orang
            lain, tentu saja berdasarkan alasan yang kuat. Selain itu, jangan
            sampai hampir seluruh karangan hanya pendapat orang lain atau
            kutipan. Itu sama artinya dengan pengarang yang tidak kreatif. Jadi,
            dapat kita simpulkan bahwa metode kepustakaan berarti suatu cara
            seseorang dalam mengarang dengan memanfaatkan berbagai sumber
            tertulis untuk mengisi dan menunjang penyelesaian karangan yang
            dibuatnya. Metode demikian banyak dipergunakan para pelajar ketika
            menyelesaikan karya tulis yang ditugaskan sekolah kepada mereka,
            juga oleh para mahasiswa yang membuat makalah ataupun karya
            tulis lainnya. Metode kepustakaan cukup mudah ditempuh.
                  Adapun metode yang kedua ialah metode observasi (kadang-
            kadang disamakan saja dengan “teknik observasi”). Metode observasi
            dilakukan dengan cara terjun langsung ke lapangan untuk menga-
            dakan pengamatan. Penulis datang ke lapangan atau tempat yang
            telah ditetapkan untuk mencari berbagai informasi atau data yang
            diperlukan. Biasanya cara observasi ini disertai dengan wawancara
            atau tanya jawab (mungkin juga penulis mengedarkan angket) dengan
            pihak-pihak atau orang yang dinilai dapat memberikan masukan



              16    DASAR-DASAR MENULIS
                    dengan Penerapannya
   21   22   23   24   25   26   27   28   29   30   31