Page 39 - PDF Compressor
P. 39

kutipan itu, walaupun berisi gagasan, ia merupakan acuan sederhana
            tentang cara agar kemampuan berbahasa Indonesia secara lisan bisa
            lebih ditingkatkan. Cara untuk peningkatan kemampuan berbahasa
            Indonesia lisan itu ada empat, yaitu dengan: kegiatan membaca,
            kegiatan menulis, kegiatan menyimak (mendengarkan), dan dengan
            cara berpikir sebelum berkata.
                  Kita tentu dapat menemukan banyak karangan yang tergolong
            eksposisi. Bisa kita cari di berbagai majalah, surat kabar, ataupun
            brosur-brosur serta ikaln-iklan tertentu.
                  Satu hal yang perlu kita camkan bahwa kita akan menulis
            karangan yang titik beratnya atau terkategori ke bentuk eskposisi,
            maka harus ada perasaan ingin menguraikan atau menjelaskan hal
            yang dikarang itu dengan sejelas-jelasnya agar mudah dicerna oleh
            pembaca. Dengan demikian, kita berusaha untuk menggunakan
            ungkapan yang wajar, logis, serta kata-kata yang terpilih. Jika ada
            kekaburan atau kekurangjelasan uraian, maka akibatnya dapat
            menghilangkan nilai praktis karangan. Dapat dibayangkan, betapa
            sulitnya mencari jalan keluar kalau petunjuk pemakaian alat tertentu
            tidak lengkap atau tidak dapat dipahami oleh pembaca yang akan
            menggunakan alat itu. Dari situ tampak bahwa berhasil tidaknya
            suatu eksposisi (paparan) sangat tergantung pada kejelasannya
            sehingga pembaca dapat memanfaatkannya.


            3.2 Bentuk Deskripsi (Lukisan)

                  Jika pada eskposisi seorang penulis berusaha untuk mema-
            parkan atau menjelaskan sesuatu dengan sejelas-jelasnya, maka pada
            deskripsi penulis berusaha untuk menggambarkan atau melukiskan
            sesuatu secara sehidup-hidupnya, seperti keadaan alam, ruangan,
            dan keindahan wajah seseorang. Dengan lukisan, diharapkan pembaca
            seolah-olah dapat melihat sendiri hal yang disaksikan, dapat menyi-
            mak sendiri yang kita simak, dan dapat merasakan hal yang kita
            rasakan.
                  Unsur penting yang harus kita perhatikan apabila ingin
            melukiskan sesuatu ialah tajamnya pengamatan. Fungsi mata dan
            pemusatan pikiran mutlak diperlukan. Bagaimana agar pengamatan
            yang kita lakukan dapat meresap sampai ke pikiran dan perasaan?
            Kita harus banyak melatih diri. Sewajarnya seorang penulis yang
            ingin melukiskan suatu keadaan alam tidak memandang begitu saja


                                                                  BAB 3   29
                                                    Bentuk-Bentuk Karangan
   34   35   36   37   38   39   40   41   42   43   44