Page 44 - PDF Compressor
P. 44

karena itu, masyarakat miskin belum sepenuhnya  mampu meraih  dunia
              pendidikan yang layak.
                    Berbagai fakta yang telah diungkapkan oleh Carapedia menunjukkan
              perlunya melakukan perbaikan dalam  system  pembalajaran di  Indonesia.
              Walaupun hanya dilakukan dengan observasi  singkat, namun dapat
              memberikan gambaran bahwa kelamahan-kelemahan, seperti angka korupsi
              yang  tinggi,  pegawai  kurang  disiplin,  kecenderungan  untuk  menjadi  PNS,
              angka kriminalitas yang tinggi, biaya produksi yang tinggi, dan angka impor
              yang tinggi menunjukkan bahwa masyarakat Indonesia memang cerdas tetapi
              belum berkarakter.  Kompetensi yang dimiliki sebagian  besar  adalah
              kompetensi pengetahuan, namun kompetensi yang lain  seperti kompetensi
              spiritual, kompetensi sosial, dan kompetensi keterampilan belumlah
              teraktualisasikan dengan baik.  Selanjutnya, kehadiran  K13 diharapkan
              mampu untuk  mengembangkan kesemua kompetensi yang ada  demi 100
              tahun Indonesia merdeka dengan generasi yang cerdas dan berkarakter.

              2.   Model-model pembelajaran dalam K13
                    Berbagai model pembelajaran yang diamanatkan dalam proses
              pembelajaran pada K13 yaitu pembelajaran inquiry/discovery learning, project
              based learning,  dan berbasis  masalah.  Dalam metode  tersebut  dikenal
              dengan apa yang disebut five steps of thinking (Guffey,  1998 ). Oleh karena
              itu, model ini juga  sering disebut sebagai metode pemecahan masalah,
              dengan langkah-langkah: (1) merumuskan masalah, (2) menemukan
              beberapa  alternatif pemecahan, (3) memilih alternatif yang terbaik, dan (4)
              mencoba memecahkan masalah dengan alternatif pilihan.
                    Problem Based Learning (PBL) dan Problem Based Instruction (PBI)
              termasuk bagian dari  model  pembelajaran berbasis  masalah  (PBM).  Akan
              tetapi, kedua model tersebut mempunyai perbedaan pada tahap perumusan
              masalah yaitu pada model PBM, guru meyiapkan beberapa rumusan masalah
              yang akan diselesaikan oleh siswa. Sementara itu, pada model PBL, siswa
              dituntun oleh guru untuk merumuskan beberapa rumusan masalah yang akan
              dipecahkan  oleh  siswa itu sendiri.  Adapun kegiatan  selanjutnya  adalah
              membuat hipotesis, mencari data,  sampai kepada pemecahan masalah pada
              dasarnya adalah sama.  Sementara itu, dalam PBI guru hanya memberikan
              tema, selanjutnya siswa yang merumuskan masalah tentang tema yang akan
              dipelajari pada waktu tersebut, kemudian dilanjutkan dengan langkah-langkah
              seperti dalam PBL sampai kepada pemecahan masalah. Peranan guru pada
              setiap langkah dalam proses pembelajaran tersebut adalah sebagai fasilitator
              (Sudirman, 2011).  Ketiga  model yaitu  discovery/inquiry,  pembelajaran
              berbasis masalah (PBL),  dan  pembelajaran  berbasis project (PBPj)



              32  Implementasi Model-Model Pembelajaran....
   39   40   41   42   43   44   45   46   47   48   49