Page 43 - PDF Compressor
P. 43

Fakta menunjukkan bahwa anak-anak Indonesia tidak kalah cerdas
              dengan bangsa lain. Menurut  Yunan (2013)   bahwa dalam kurun waktu 20
              tahun, Indonesia memperoleh 103 medali emas, 86 medali perak, dan 129
              medali perunggu dari berbagai ajang olimpiade  sains di  dunia.  Selain itu,
              dukungan potensi sumberdaya alam yang melimpah, seharusnya menjadikan
              bangsa Indonesia kepada kejayaan bersama negara-negara maju lainnya di
              dunia. Akan tetapi, mengapa bangsa ini masih belum dapat bangkit? Di mana
              letak kelemahan itu?
                    Carapedia (2016) mengemukakan 10 kelemahan bangsa Indonesia di
              mata dunia, yaitu: 1) Pembangunan yang tidak merata. Apabila kita pernah
              berjalan ke Indonesia bahagian timur, maka kita bias  merasakan betapa
              kurangnya fasilitas sarana prasarana di kawasan tersebut; 2) Tingginya nilai
              korupsi. Indonesia merupakan negara yang mempunyai nilai koripsi tertinggi
              pada profesi pelayanan masyarakat. Dengan demikian pembangunan
              diberbagai  bidang  tentu  akan  terhambat  oleh perilaku  tikus-tikus koruptor
              yang selalu berusaha mengambil keuntungan sebesar-besarnya pada setiap
              aktifitas pelayanan masyarakat; 3) Pungutan liar yang meraja lela. Aktifitas
              semacam ini sudah tidak lazim bagi kita, karena sebagian besar sudah terjadi
              disetiap sudut dan  sendi kehidupan.  Namun, adakah usaha untuk
              memberantasnya?  Contoh  yang  paling  sederhana  adalah:  pernahkah  kita
              menolak memberikan uang parkir kepada tukang parkir yang tidak
              memberikan karcis parkir? Walaupun sudah jelas tercetak di punggungnya
              bahwa “Setelah Membayar Parkir, Mintalah Karcis Anda”. 4) Biaya produksi
              yang tinggi. Tingginya biaya produksi menyebabkan harga produk Indonesia
              menjadi lebih mahal sehingga kurang  mampu bersaing dengan produk-
              produk luar negeri; 5) Nilai impor yang tinggi. Sampai saat ini, Indonesia
              masih mengimpor beras walaupun dikenal  sebagai negara swasembada
              beras; 6) Kebijakan pemerintah yang sering rancu. Sebagian dari kebijakan
              pemerintah tidak sesuai dengan kenyataan dilapangan,  karena berbagai
              kebijakan tidak  didahului oleh kajian atau penelitian  terlebih  dahulu; 7)
              Banyaknya jumlah pegawai pemerintah. Sebagian besar masyarakat
              Indonesia bermimpi untuk menjadi pegawai negeri sipil (PNS). Sebagian
              besar masyarakat selalu mencari posisi aman dan tidak berani menantang
              resiko dalam menjalani hidup ini. Walaupun teori mengatakan bahwa semakin
              tinggi resiko maka keuntungan akan lebih besar; 8) Angka kriminalitas yang
              tinggi. Tidak bisa dipungkiri bahwa tingkat kriminalitas pada berbagai kota-
              kota besar di Indonesia seperti Jakarta, Surabaya, Makassar, dan lain-lain
              masih sangat  tinggi; 9)  Masih  banyak pegawai-pegawai pemerintah  yang
              kurang  disiplin. Hal tersebut tentu  akan berdampak terhadap produktifitas
              kerja yang rendah; 10) Biaya pendidikan dan kesehatan yang tinggi. Oleh




                                          Pendekatan  dan model pembelajaran  kurikulum 2013   31
   38   39   40   41   42   43   44   45   46   47   48