Page 139 - BUMI TERE LIYE
P. 139
TereLiye “Bumi” 136
menghilangkan benda-benda, sekarang enak saja dia memaksaku ikut
entah ke mana. Dia pikir dia siapa bisa memaksa.
”Waktuku tidak banyak, Nak. Kamu jangan membuat rumit.” Matanya
mulai mengancam, mata yang sama persis ketika menyuruhk u
menghilangkan novel tadi malam.
Aku menggeleng.
”Baiklah. Kamu sendiri yang menginginkannya.” Sosok tinggi itu
mengangkat tangan, memberi kode ke delapan orang di belakangnya.
”Hei!” Ali lebih dulu meloncat di depanku, menghentikan gerakan
sosok kurus itu. ”Apa yang akan kamu lakukan? Siapa pun kamu, dari mana
pun kamu berasal, kamu tidak bisa me-maksa orang lain untuk ikut
rombongan sirkus kalian! Zaman sudah berubah. Ini bukan lagi zaman
pemaksaan.”
”Tidak ada yang mengajakmu bicara, Makhluk Tanah! Minggir !”
Sosok kurus itu menggeram marah.
”Coba saja!” Ali balas menggertak.
”Aku tidak ada urusan dengan bangsa kalian yang lemah dan
memalukan.” Sosok kurus itu mengibaskan tangan, pelan saja, bahkan tidak
mengenai tubuh Ali, tapi Ali langsung ter-banting ke lantai aula.
Aku dan Seli berseru tertahan.
Tapi Ali segera bangkit. Meski menyebalkan, ada satu hal yang
istimewa dari Ali, seluruh sekolah juga tahu: Ali tidak takut pada siapa pun.
Kepala Sekolah pun dia ajak berdebat.
Lihatlah, sambil mengaduh pelan, Ali berdiri, berseru galak, ”Aku
tidak akan mengizinkanmu membawa temanku pergi!” Ali meraih ranselny a,
mengeluarkan sesuatu, pemukul bola kasti.
Sosok tinggi itu tertawa. ”Kamu akan menyerangku dengan benda itu,
hah?”
http://cariinformasi.com