Page 144 - BUMI TERE LIYE
P. 144
TereLiye “Bumi” 141
ISS KERITING...,” aku tersengal menyebut nama.
Guru matematikaku itu tertawa pelan. ”Kamu seharusny a
me-manggilku Miss Selena, Ra. Tapi tidak masalah, aku tidak akan
menghukum semua murid sekolah ini gara-gara panggilan lucu itu. Apalagi
dalam situasi sulit seperti ini.”
Seli mengerang dua langkah dariku.
Miss Selena melangkah cepat, berusaha membantu Seli. Namun
gerakannya terhenti, karena enam orang yang memegang tombak tanpa
banyak bi-cara telah menyerangnya. Enam tombak melesat cepat ke tubuh
Miss Selena. Aku menutup mata, ngeri melihat apa yang akan terjadi. Tapi
sebaliknya, enam tombak itu patah, berkelontangan di lantai aula.
Pemegangnya jatuh terbanting.
Aku memberanikan diri membuka mata, melihat Miss Selena berdiri
mantap. Tangannya baru saja menepis tombak perak sekaligus mengir im
serangan, sama sekali tidak tersisa tampilan guru yang kulihat selama ini.
Dia terlihat anggun berwibawa. Remang aula membuat wajah Miss Selena
terlihat bercahaya, se-perti bulan purnama. Itu tadi gerakan menangkis yang
memati-kan. Miss Selena berdiri di tengah enam orang yang
berge-limpang-an. Enam orang itu mengerang di lantai, dua sisanya
takut-takut mendekat.
”Dia bukan lawan kalian,” sosok tinggi kurus itu berseru, menyuruh
dua orang dari me-reka mundur.
Miss Selena dengan cepat melangkah mendekati Seli. Satu
ta-ngan-nya menghantam dua orang tersisa yang langsung ter-banting ke
lantai, satu tangannya lagi merobek jaring perak yang mengikat Seli,
membebaskannya.
”Kamu baikbaik saja, Seli?” Miss Selena bertanya pendek.
http://cariinformasi.com