Page 146 - BUMI TERE LIYE
P. 146

TereLiye “Bumi” 143



                         Aku  yang  memperhatikan  percakapan  dari  belakang  menelan  ludah,
                  baru  menyadari  sesuatu.  Rambut  Miss  Selena  tidak  keriting  lagi.  Rambut ny a
                  berubah  jadi  pendek,  berdiri,  terlihat  meranggas  seperti  duri.  Dia  masih
                  mengenakan  pakaian  gelap  yang  sering  dipakai  saat  mengajar,  tapi  seluruh
                  tubuhnya  di-bungkus  sesuatu  berwarna  gelap,  sama  seperti  yang  dikena-kan
                  sosok  tinggi  kurus  itu.  Dan  yang  paling  berbeda  adalah  wajah  Miss  Selena,
                  cahaya  wajahnya  semakin  terang,  seperti   purnama  yang  meninggi.

                         ”Oh  ya? Kebencian?  Permusuhan?”  Sosok   tinggi   kurus   itu  ter­kekeh.
                  ”Bukankah  kamu  sendiri  yang  amat  membenci,   me­musuhi   klan  sendir i?
                  Bukankah  kamu  sendiri  yang  meninggalkan  dunia  kita?  Memutuskan  hidup
                  di  tengah  Makhluk  Tanah,  hah?”


                         Miss  Selena  tidak  menjawab,  berdiri  mengawasi  setiap  ke-mungkinan .


                         ”Ini sungguh  menarik,  Selena.  Mari  kita berhitung  sejenak.  Satu,  gadis
                  kecil  yang  berusaha  duduk  itu  dari  Klan  Matahari.  Kamu  pasti  tahu  itu,
                  bukan?  Meski  sepertinya  gadis  kecil  malang  itu  tidak  punya  ide  sama  sekali
                  siapa  dia.  Dua,  si  bodoh  dengan  tongkat  kayu  itu,  yang  sepertinya  paling
                  berani  tapi  sebenarnya  paling  tidak  memiliki  kekuatan,  dia  jelas  Makhluk
                  Tanah.  Mungkin  dia  merasa  paling  pintar,  hanya  untuk  me-nyadari  bahwa
                  pengetahuan  paling  maju  di  Dunia  Tanah  ini  hanyalah  separuh  dari
                  teknologi  paling  rendah  dunia  kita.

                         ”Tiga,  gadis  itu—yang  paling  kuat  tapi  sama  sekali  tidak  paham  apa
                  kekuatannya,  yang  terus  bingung  dengan  apa  yang  terjadi  di  sekitar nya,
                  berusaha  mencari  jawaban  padahal  jawaban  itu  ada  di  dirinya  sendir i—
                  adalah  bagian  dari  dunia  lain.


                         ”Sekarang  kita tambahkan  dengan  faktor  terakhir,  kamu  ternyata  guru
                  mereka.  Maka  hasil  persamaan  ini  adalah  apa yang  sebenarnya   sedang  kamu
                  rencanakan      diam-diam,      Selena?     Peng-khianatan       yang  lebih     besar?
                  Kekuasaan  yang  lebih  tinggi?”  Sosok  kurus  itu  menatap  dengan  ekspresi
                  wajah  merendahkan.

                         ”Aku  tidak  tertarik  membahas  imajinasi  kosong  yang  tidak  penting
                  sementara  murid­muridku  butuh  bantuan,”  Miss  Selena  menjawab  datar.
                  ”Kamu  harus  segera  tinggalkan  mereka,  atau...”









                                                                            http://cariinformasi.com
   141   142   143   144   145   146   147   148   149   150   151