Page 150 - BUMI TERE LIYE
P. 150
TereLiye “Bumi” 147
”Kamu boleh jadi ahli dalam pertarungan jarak jauh, Selena. Tapi
kamu tidak pernah menguasai pertarungan jarak dekat.” Sosok tinggi kurus
itu berdiri satu langkah di depan tubuh Miss Selena yang masih tergeletak.
”Maafkan aku, Selena. Seharusnya sejak dulu kuselesaikan urusan
kita.” Sosok tinggi kurus itu menatap prihatin.
Miss Selena masih meringkuk. Entah masih hidup atau tidak.
”Bangunlah, Miss Selena,” aku berbisik pelan.
”Hari ini akan kuperbaiki hingga ke akarakarnya kesalahan yang
pernah kulakukan saat memilihmu sebagai murid.” Sosok tinggi kurus itu
mendesis, tangannya terangkat tinggi. Aku bisa merasakan betapa besar
kekuatan yang keluar dari tangan-nya. Bahkan kami yang berjarak belasan
meter terdorong ke tembok oleh angin deras.
”Selamat tinggal, Selena!” Tangan itu ganas menghunjam ke arah
tubuh Miss Selena.
Tiba-tiba tubuh Miss Selena lenyap.
Dentuman kencang terdengar saat pukulan itu tiba. Lantai aula
melesak satu meter. Bongkahan semen berhamburan. Ada lubang selebar
dua meter di antara kepulan debu.
Miss Selena muncul di belakang sosok tinggi kurus itu. Wa-jah- ny a
yang bersinar terlihat meringis, sisa rasa sakit menerima pukulan tadi.
Tubuhnya juga kotor, tapi dia tampak baik-baik saja, bahkan dengan sekuat
tenaga melepas pukulan. Sosok tinggi kurus yang masih terperanjat melihat
sasarannya lenyap kini ti-dak sempat menghindar. Pukulan Miss Selena
mengenai badan-nya. Tubuh tinggi kurus itu terbanting jauh sekali.
Aku berseru, mengepalkan tangan. ”Yes!”
”Sejak dulu kamu tidak pernah mengenali bakat murid dengan baik.
Bagaimana kamu yakin sekali aku tidak bisa bertarung jarak dekat?” Miss
Selena berkata datar, napasnya masih tersengal. Pukulan keras barusan
sepertinya menguras banyak tenaga.
http://cariinformasi.com