Page 201 - BUMI TERE LIYE
P. 201
TereLiye “Bumi” 198
Aku mengangguk. ”Itu datang dari dunia kami. Aku yang mengirim ny a
ke sini.”
”Bendabenda aneh di kamar Ou?”
”Iya, juga buku itu, milikku. Bendabenda aneh yang ada di kamar Ou,
itu milikku.”
Kapsul itu lengang sejenak, menyisakan desingnya melaju melewat i
lorong.
”Astaga!” Ilo akhirnya mengembuskan napas, menatapku lamat
lamat. ”Sungguh tidak bisa dipercaya. Bagaimana kalian bisa masuk ke kota
ini, eh, dunia ini?”
”Kami masuk lewat buku PR matematikaku,” aku menjawab pelan.
”Buku PR matematika?” Ilo memastikan dia tidak salah dengar.
Aku meminta Ali mengeluarkan buku itu, menyerahkannya pada
Ilo.
Ilo menelan ludah, menerima buku PR matematikaku.
”Ini sama seperti buku lainnya. Tidak ada yang berbeda.”
Ilo memeriksa buku bersampul gambar bulan sabit, membuka
sembarang halaman, lantas menggurat sesuatu di atasnya. Seharusny a
seperti buku-buku remaja yang tadi meminta tanda tangan, kertasnya bisa
ditulisi dengan teknologi ujung jari peng-ganti bolpoin, buku PR
matematikaku sebaliknya, tidak. Bekas guratan jemari Ilo hanya
mengeluarkan sinar sejenak, kemudian pudar bersama letupan kecil.
Ilo berseru, melangkah mundur. Tangannya gemetar kesakitan seperti
habis disetrum sesuatu.Wajahnya pucat. ”Aku sepertinya keliru, buku ini
jelas tidak sama seperti buku lain. Aku tidak tahu apa bedanya, tapi aku tahu
siapa yang bisa menjawab ba-nyak pertanyaan.”
http://cariinformasi.com