Page 212 - BUMI TERE LIYE
P. 212

TereLiye “Bumi” 209



                  pengetahuan,  kita  mampu  me-ngeduk  tanah,  membuat  kehidupan  di
                  dalam  tanah,  karena  klan  kita  menghindari  merusak  permukaan.

                         ”Penduduk       Klan    Bulan     memiliki      kebijaksanaan      hidup     dan
                  pengetahuan  yang  mengagumkan.  Mereka   menemukan   alat-alat  mutak hir ,
                  berkali-kali  lipat  lebih  canggih  dibanding  Makhluk  Tanah.  Bahkan  segelint ir
                  kecil  Klan  Bulan  memahami  rahasia  bahwa  dunia  ini  tidak  seseder hana
                  seperti  yang  terlihat.  Mereka  juga  memiliki  kekuatan  besar,  seperti
                  menembus  sekat, petarung  yang hebat   dan   terhormat.   Kamu  salah  satunya.
                  Kamu  mungkin  belum  tahu,  bingung,  tapi  kekuatan  itu  sudah  kamu  miliki
                  sejak  kecil.”


                         Semua  orang  menoleh  kepadaku,  termasuk  Seli  dan  Ali  yang sejak  tadi
                  tidak  sabar  ingin  tahu  apa  yang  dijelaskan  Av.  Mereka  hanya  bisa
                  menebak-nebak  arah  pembicaraan.


                         ”Seharusnya  Klan  Bulan  adalah  yang  paling  damai  dan  ten­teram.  Kita
                  adalah  klan  yang  paling  beradab  dengan  budaya  paling  tinggi.  Tapi  situasi
                  itu justru  menimbulkan  hal  baru  yang  rumit.  Segelintir  kecil  penduduk  yang
                  mengetahui  rahasia  dunia  lain  ternyata  memiliki  ide  mengerikan.  Mereka
                  ingin  menguasai  dan  menjajah  dunia  lain.  Seribu  tahun  lalu,  mereka
                  memutuskan  membuka  lorong  ke  dunia  Makhluk  Tanah,  menguasai  Klan
                  Bumi.

                         ”Ide itu ditentang  banyak  orang.  Tapi  dalam  sistem  klan   kita saat   itu,
                  seluruh    negeri    diperintah    kerajaan.    Kendali     penuh    ada  di  tangan
                  orang-orang  dengan  kekuatan.  Perang  besar  terjadi.  Orang-orang  biasa
                  dengan  dukungan  pemilik  kekuatan  yang masih  berpikir  waras  memutuskan
                  membentuk  Komite  Kota,  menolak  ide  itu.  Aku    yang    bertugas  sebagai
                  penjaga  perpustaka-an  membuka  Bagian  Terlarang  ini  untuk  menemukan
                  cara  men-cegah  hal  itu.  Mahal  sekali  harganya.  Kerajaan  yang  menguasai
                  seluruh  negeri  runtuh,  berganti  sistem  menjadi  Komite  Kota.  Puluhan  ribu
                  Pasukan  Bayangan  tewas,  dan    lebih    banyak  lagi  penduduk  biasa  gugur.
                  Entah  apa  itu  harga  yang  sepadan  atau  tidak.  Lorong  itu  berhasil
                  digagalkan.”  Av menghela  napas,  mengusap  rambut  putihnya.


                         Aku  terdiam,  menelan  ludah.










                                                                            http://cariinformasi.com
   207   208   209   210   211   212   213   214   215   216   217