Page 213 - BUMI TERE LIYE
P. 213

TereLiye “Bumi” 210



                         Av  mengetuk  peta  lagi  perlahan.  Gambar  bangunan  balon  lenyap,
                  berganti  gambar  kapal-kapal  dan  benda-benda  mengagum-kan  yang
                  melayang  di  atas peta.

                         ”Yang  ketiga  adalah  Klan  Matahari  atau  juga  dikenal  dengan  Makhluk
                  Cahaya.  Mereka  tinggal  di  atas,  di  antara  awan-awan.  Mereka  memilik i
                  pengetahuan  dan  teknologi  sama  majunya  dengan  Klan  Bulan.  Aku  dengar
                  mereka  juga  berhasil  membuat  kehidupan  di  dalam  tanah,  lebih  dalam  lagi
                  dibanding  peradaban  kami,  tapi  aku  tidak  pernah  melihatnya  secara
                  langsung.  Seribu  tahun  lalu,  saat  Klan  Bulan  hendak  menjajah  Makhluk
                  Tanah,  aku  membuka  sekat  menuju  Klan  Matahari.  Itulah  jawaban  yang
                  kutemukan  di  Bagian  Terlarang  Perpustakaan.  Kami  membuat  aliansi
                  dengan  mereka.


                         ”Jumlah  mereka  jauh  lebih  sedikit  dibanding  kami.  Klan  Matahar i
                  adalah  penduduk  yang  tenang,  hangat,  dan  ramah.  Me-reka  sama  sekali
                  tidak    berpikir    tentang    ambisi     berkuasa.     Mereka     lebih    mencint ai
                  persahabatan,  kesetiakawanan.  Kami  susah  payah  membujuk  penguasa  Klan
                  Matahari  untuk  mem-bantu,  karena  amat   jelas,   sekali     penguasa   Klan  Bulan
                  berhasil  menguasai  dan  menjajah  Makhluk  Tanah,  mereka  tidak  akan
                  pernah  merasa  cukup,  hanya  soal  waktu  juga  mereka  akan  me-nyerbu  Klan
                  Matahari.  Tidak  terbayangkan  klan  yang  ramah  itu  memutuskan  ikut
                  perang.    Penguasa      mereka     pada    detik-detik    ter-akhir    memutus-kan
                  membantu.  Lorong  antardunia  dibuka.  Per-tempuran  besar  terjadi.  Banyak
                  sekali  Pasukan  Cahaya  yang  tewas.”


                         Av menunduk,  menghela  napas  panjang,  terdiam  lama.

                         ”Aku minta  maaf  jika  membuat  kamu  harus  mengingat  hal  itu,  Av.” Ilo
                  memegang  lengan  orang  tua dengan  pakaian  abu-abu  itu.


                         Av  menghela  napas,  tersenyum  getir.  ”Tidak  apa,  Nak.  Kalian  harus
                  mendengarnya,  dan  aku  harus  menceritakannya.

                         ”Setelah  peperangan  usai,  penguasa  Klan  Matahari   memutus   seluruh
                  lorong  menuju  dunianya.  Aku  kira  itu  tindakan  bijak.  Dunia  mereka
                  kacau-balau  karena  perang.  Beberapa  penduduk  mereka  mengungsi.  Boleh
                  jadi  mereka  terpaksa  melintasi  sekat  antardunia.  Aku  tidak  menden gar
                  kabar  dari  mereka  sejak  hari  itu.  Juga  tidak  pernah







                                                                            http://cariinformasi.com
   208   209   210   211   212   213   214   215   216   217   218