Page 282 - BUMI TERE LIYE
P. 282

TereLiye “Bumi” 279



                         ”Aku  kan  sudah  minta  maaf,  Ra.  Dan  itu  hanya  perekam  biasa.  Aku
                  tidak   mengintip      yang  aneh­aneh.”       Ali  melangkah       me­lewati     pintu
                  penghubung  ke kamar  sebelah,  mengomel  pelan.  ”Dasar  pendendam.”

                         Aku  hampir  saja  menimpuk  si  biang  kerok  itu  dengan  bantal  di  atas
                  tempat  tidur,  tapi batal  karena  Seli  sudah  menyikutku,  bilang  dia  mau  mandi
                  duluan.


                         Pintu  penghubung  kamar  ditutup  Ali.

                         ***

                         Aku  mulai  terbiasa  mandi  dengan  semburan  udara—term asuk
                  membersihkan  gigi  dengan  sikat  gigi  udara.  Kali  ini  aku  mandi  lebih  lama,
                  menikmatinya.  Aku  juga  memilih  pakaian  bersih  yang  akan  kukenakan  di
                  lemari  kamar.  Seli  tertawa  kecil  melihatku  berkali-kali  bertanya  apakah  yang
                  kupilih  bagus  atau  tidak.  Seli  sudah  rapi  sejak  tadi.

                         ”Cocok  kok,  Ra.”  Seli  mengangguk.

                         Aku  menatap  Seli  lewat  cermin,  memastikan  dia  tidak  sedang
                  menertawakanku.


                         ”Kata  mamaku,  kita  hanya  perlu  sedikit  percaya  diri,  maka  cocok
                  sudahlah  pakaian  yang  kita  kenakan,”  Seli  menambahkan.

                         Aku  mematut  di  depan  cermin,  ikut  meng-angguk.  Aku  jadi  tahu
                  kenapa  Seli  selalu  modis  ke  mana-mana,  karena  mamanya  punya  nasihat
                  sebagus  itu.


                         Ali  mengetuk  pintu  penghubung,  masuk  ke kamar.  Dia  sudah  bergant i
                  pakaian  bersih.  Wajahnya  segar,  tidak  tersisa  bekas mual  dan  pusingnya  tadi
                  siang.  Rambutnya  tersisir  rapi.

                         ”Bagaimana  kamu  melakukannya?”  Aku menunjuk  rambut  Ali.
                  Bukankah  rambutnya  susah  sekali  dibuat  rapi?

                         ”Di  tabung  kamar  mandi  ternyata  ada  alatnya,  Ra.”  ”Kamu  bisa
                  membuat  rambutmu  menjadi  keriting  atau  lurus  seketika.”  Ali  cengengesan.









                                                                            http://cariinformasi.com
   277   278   279   280   281   282   283   284   285   286   287