Page 288 - BUMI TERE LIYE
P. 288
TereLiye “Bumi” 285
hingga situasi membaik. Sekolah Ou diliburkan, seluruh kota masih
rusuh.”
Suara api membakar kayu di perapian terdengar bekeretak. Udara di
sekitar meja makan terasa hangat.
”Bagaimana dengan Ily?” Aku teringat sesuatu.
”Ily belum menghubungi lagi,” Vey yang menjawab.
”Ily baikbaik saja,” Ilo menambahkan, berkata yakin. ”Ily berada di
pusat kendali stasiun bawah tanah. Dengan seluruh peralatan canggih di
sekitarnya, itu lebih dari rumah yang nya-man bagi Ily. Dia menyukai gadget
dan sepertinya gadget juga menyukainya. Jika mereka tahu, Pasukan
Bayangan seharus-nya cemas karena menugaskan Ily di bagian itu. Mereka
tidak me-nyadari, Ily bisa keluar-masuk ke sistem mana pun se-mau dia
tanpa jejak, termasuk me-restart sistem kereta bawah tanah.”
Aku tahu suara Ilo sama sekali tidak yakin. Tapi Ilo ber-tang-gun g
jawab membuat kami semua tenang, jadi dia memilih optimis.
Ali menyikut lenganku, menyuruhku menerjemahkan kalimat Ilo dan
Vey barusan. ”Akan kujelaskan nanti,” aku berbisik, tapi Ali masih menyik ut
lenganku, penasaran ingin tahu. Kapan si genius ini berhent i
menggangguku? Coba lihat Seli, dia santai kembali menyendok sisa
makanan di piring, tidak mendesak setiap saat. Nanti-nanti juga akan
kujelaskan.
”Seharusnya ini menjadi perjalanan menyenangkan bagi kalian.” Ilo
mengembuskan napas, berkata lagi. ”Tadi malam aku bangga sekali
memperlihatkan seluruh Kota Tishri kepada kalian. Kota paling besar di
seluruh negeri. Malam ini, aku bahkan tidak tahu apakah kota ini akan tetap
sama dengan se-belumnya atau tenggelam dalam kerusuhan. Seharusnya ini
malam Karnaval Festival Tahunan, acara yang ditunggu- tunggu dan
disaksikan seluruh negeri—bahkan aku mengira kalian sengaja datang
untuk festival itu. Tetapi semua orang justru me-milih berada di rumah,
mencari tempat aman.”
Vey memegang lengan Ilo. ”Setidaknya kita baikbaik saja, Ilo.”
http://cariinformasi.com

