Page 356 - BUMI TERE LIYE
P. 356

TereLiye “Bumi” 353



                  menggeleng,  keputusan  itu  telah  bulat,  ayah-nya  telah  memilih  penggant i
                  terbaik.  Marah  sekali  pemuda  ini.  Dia  hendak  berteriak  marah,  tapi  demi
                  mengingat  ibunya,  se-luruh  kebaikan  ayahnya,  dia   memutuskan   mengalah.
                  Maka  sejak  hari  itu,  pemuda  ini  sekali  lagi  pergi  meninggalkan  negeri,
                  me­netap  di  tempat  jauh,  dan  semua  orang  memanggilnya  ‘Si    Tanpa
                  Mahkota’.

                         ”Kamu  harus  tahu,  siapa  yang  jahat  dalam  situasi  ini?  Bukan  ayahnya,
                  tapi  ibu  tirinya  yang  tamak  dan  ambisius.  Dia  mem-bisiki  suaminya  yang
                  telah  tua,  sakit-sakitan,  tidak  cakap   meng-ambil   keputusan,  dengan  bisikan
                  beracun  setiap  hari,  sehingga  ayahnya  buta  penilaian,  menjadikan  si kecil,  si
                  bungsu  yang  tidak  becus  dalam  hal  apa  pun,  sebagai  raja.  Lihatlah,  masih
                  persis  se-perti  remaja  manja,  berada  di  bawah  ketiak  ibunya.  Tapi
                  ke-putusan  ayahnya  sudah  bulat,  maka  sejak  hari  kematian  ayahnya,
                  kerajaan  resmi  dipimpin  oleh  adik  tirinya.


                         ”Si  Tanpa  Mahkota  memutuskan  hidup  tenang  di  tempat  jauh,
                  menekuni  ilmu  pengetahuan.  Pengikutnya  banyak,   orang   yang menyatakan
                  kesetiaan  padanya  terus  bertambah.   Apa-lagi   dengan  keadaan  negeri  yang
                  kacau-balau  karena  ibu  tirinya  justru  lebih  asyik   hidup  bermewah-mewah
                  dan  memaksa  pen-duduk  mengongkosi  kemewahan  tersebut.


                         ”Hanya  soal  waktu,  orang­orang  semakin  mencintai  si  Tanpa
                  Mahkota,  dan  sebaliknya,  membenci  Raja.  Melihat  situasi  itu,  ibu  tirinya
                  merasa  terancam,  mahkota  anaknya  dalam  posisi  terancam.  Jahat  sekali  hati
                  yang  dimiliki  wanita  jelita  itu,  maka  dia  melepaskan  berita  bahwa  si  Tanpa
                  Mahkota  dan  pengikutnya  adalah  pengkhianat  besar,  mereka  orang  tamak
                  yang  haus  ke-kuasa-an,  penjahat  yang  menekuni   pengetahuan   gelap  dari
                  dunia  lain.”

                         Tamus  diam  sejenak,  menatapku  tajam.  ”Kenapa,  Gadis  Kecil?  Versi
                  yang  kamu  dengar  tidak  seperti  itu?”


                         Tamus  tertawa.  ”Terlalu  banyak  dusta  yang  ditulis  dalam  buku
                  sejarah,  Nak.  Bahkan  kamu  sendiri  tahu,  cerita  ini  sama  sekali  tidak  ada
                  dalam  buku  sejarah,  hanya  ada  dalam  dongeng,  kisah  yang  disampaikan
                  lewat  nyanyian.










                                                                            http://cariinformasi.com
   351   352   353   354   355   356   357   358   359   360   361