Page 35 - PDF Compressor
P. 35

gugup dia bakal menepis genggaman gue, dan mencetus, ”Ih,
                centil  banget  lo  megang-megang  tangan  gue.”  Gue  bahkan
                nggak bisa menggunakan jurus standar yang biasanya mem-
                buat perempuan selevel Kinar dan Dian pun bertekuk lutut:
                Tersenyum harmless, menatap matanya dalam-dalam, meraih
                tangannya dan berkata, ”Aku udah pernah cerita belum kalau
                aku  bisa  membaca  garis  tangan?”  Mereka  biasanya  langsung
                tersenyum menggoda dan berkata, ”Really?” Gue nggak perlu-
                lah menceritakan apa yang terjadi dua puluh menit kemudian.
                It is the oldest trick in the book, but it still gets me laid.
                  Saat  gue  mencoba  hal  yang  sama  dengan  Keara,  sekitar
                empat tahun yang lalu di suatu malam saat kami nonton TV
                bareng  di  rumah  kontrakan  kami  bersama  itu,  dia  menarik
                tangannya dari genggaman gue dan menepuk pipi gue, terse-
                nyum,  ”Come  on,  Risjad,  you  really  think  I  would  buy  that?   33
                Don’t insult my intelligence, darling.”
                  Sementara dia bangkit dan berlalu, gue cuma bisa tertawa
                menutupi suara setan-setan dalam kepala gue yang juga mener-
                tawakan  gue.  Seorang  Harris  Risjad  cuma  bisa  mengambil
                sapu plastik menyapu kepingan harga diri yang berceceran di
                lantai.
                  So, Key, while you already have my heart and my dignity all
                squeezed up in a blender, sekalian aja gue melacurkan diri un-
                tuk membuat elo senang, kan?
                  Senang definisi gue: elo tertawa lepas. Senang definisi elo?
                Mungkin  gue  nggak  akan  pernah  tahu.  Karena  setiap  gue
                mencoba melakukan hal-hal manis yang gue lakukan dengan
                perempuan-perempuan lain yang sepanjang sejarah tidak per-
                nah gagal membuat mereka klepek-klepek, ucapan yang harus
                gue dengar hanya, ”Harris darling, udah deh, nggak usah sok
                manis. Go back being the chauvinistic jerk that I love.”








        Isi-antologi.indd   33                                       7/29/2011   2:15:15 PM
   30   31   32   33   34   35   36   37   38   39   40