Page 274 - Belajar dan Pembelajaran
P. 274
yang lebih rendah dari bahan yang akan diajarkan adalah merupakan
entry behavior. Bila pengajaran secara individual, entry behavior sangat
mudah diidentifikasi. Namun bila dilakukan secara klasikal dengan
pendekatan kelompok, maka kesulitan akan dihadapi dalam melihat
kemampuan awal setiap individu. Salah satu pendekatan dapat
digunakan adalah dengan cara mengidentifikasi kemampuan awal itu
secara merata berdasarkan hasil tes awal yang dilakukan.
1. Analisis Kebutuhan
Kebutuhan menurut Suparman (2004), adalah kesenjangan
antara keadaan sekarang dengan seharusnya, didalam analisis
kebutuhan instruksional kesenjangan antara hasil sekarang dengan
dengan hasil yang diharapkan dalam suatu pembelajaran didapat
dengan cara melakukan wawancara, mempergunakan data yang ada.
Idealnya, seorang guru harus memiliki empat kompetensi yaitu
kompetensi pedagogik, profesional, kepribadian, dan sosial.
Sayangnya, jarang sekali menemukan guru yang memiliki keempat
kompenesi tersebut dengan baik. Dua kompetensi pertama sangat
spesifik dan erat kaitannya dengan kemampuan guru di kelas dalam
menyampaikan suatu materi. Di lapangan, ada guru yang menguasai
materi tetapi tidak bagus dalam kemampuan pedagoginya, atau
sebaliknya baik cara mengajarnya namun kurang menguasai materi.
Beberapa fakta menunjukkan guru yang menguasai materi tetapi agak
kurang dalam kemampuan pedagogi, lebih cepat dapat menyesuaikan
diri menjadi guru yang bagus dibandingkan dengan para guru yang
memang ada masalah di penguasaan materi. Dengan kata lain,
pendapat ini cenderung menyatakan bahwa kalau ingin memperbaiki
mutu guru, mulailah dengan memperbaiki penguasaan materinya
dulu sambil perlahan-lahan membenahi kemampuan pedagogiknya.
Bayangkan bila guru tidak menguasai konsep yang akan diajarkan,
sehebat apapun kemampuan pedagoginya, akan sulit untuk bisa
menyampaikan materi dengan baik.
Berikut adalah sebuah deskripsi pelajaran fisika. Menjadi rahasia
umum kalau fisika dianggap sebagai pelajaran yang sulit dan kurang
disukai oleh para siswa/mahasiswa. Hal ini dapat dilihat dari
cenderung rendahnya nilai rata-rata fisika pada semua jenjang
262