Page 42 - Belajar dan Pembelajaran
P. 42

pikiran, atau gerakan. Bila asosiasi terbentuk utuh, setiap waktu bila
                  seorang  siswa  dihadapkan  pada  situasi  maka  ia  pasti  akan
                  menunjukkan respon tertentu.
                        Teori Thorndike disebut “trial and error learning atau selecting and
                  connecting learning”. Hal ini karena hubungan yang terbentuk melalui
                  “trial  and  error”,  yaitu  suatu  upaya  mencoba  berbagai  respon  untuk
                  mencapai stimulus meski berkali-kali mengalami kegagalan.
                   1.  Eksperimen Thorndike
                        Eksperimen  kucing  lapar  yang  dimasukkan  dalam  sangkar
                  (puzzle box) diketahui bahwa agar tercapai hubungan antara stimulus
                  dan respons, perlu adanya kemampuan untuk memilih respons yang
                  tepat  serta  melalui  usaha  –  usaha  atau  percobaan-percobaan  (trials)
                  dan kegagalan-kegagalan (error) terlebih dahulu. Bentuk paling dasar
                  dari belajar adalah “trial and error learning atau selecting and connecting
                  learning”  dan  berlangsung  menurut  hukum-hukum  tertentu.  Teori
                  belajar yang dikemukakan oleh Thorndike ini sering disebut dengan
                  teori belajar koneksionisme atau teori asosiasi. Pandangan-pandangan
                  Thorndike  yang  memberi  sumbangan  yang  cukup  besar  di  dunia
                  pendidikan itu maka ia dinobatkan sebagai salah satu tokoh pelopor
                  dalam psikologi pendidikan.
                        Percobaan  Thorndike  yang  terkenal  dengan  binatang  uji  coba
                  kucing yang telah dilaparkan dan diletakkan di dalam sangkar yang
                  tertutup  dan  pintunya  dapat  dibuka  secara  otomatis  apabila  kenop
                  yang terletak di dalam sangkar tersebut tersentuh. Percobaan tersebut
                  menghasilkan teori “trial and error” atau “selecting and conecting”, yaitu
                  bahwa  belajar  itu  terjadi  dengan  cara  mencoba-coba  dan  membuat
                  salah.  Uji  coba  ini,  kucing  tersebut  cenderung  untuk  meninggalkan
                  perbuatan-perbuatan  yang  tidak  mempunyai  hasil.  Setiap  respons
                  menimbulkan stimulus yang baru, selanjutnya stimulus baru ini akan
                  menimbulkan  respons  lagi,  demikian  selanjutnya,  sehingga  dapat
                  digambarkan sebagai berikut:

                        S           R               S1          R1         dst
                                   Gambar 2. Eksperimen Thorndike




                  30
   37   38   39   40   41   42   43   44   45   46   47