Page 17 - Sastra Anak
P. 17
Ibu petugas UKS tampak sangat iba melihat nasib Riko, ia
mengusap kepala Riko. "Yang sabar ya Nak, nanti kita pikirkan
lagi. Setelah ini kamu harus masuk kelas lagi, iya kan?" Ucap
ibu petugas UKS itu. Riko menganggukkan kepala, ia pun
mengucapkan terima kasih kepada ibu petugas UKS. Riko
mencium tangan ibu petugas UKS itu dan pergi kembali ke
ruang kelas bersama teman-temannya.
Sementara itu di dalam kelas, Mia, Jaka, Cila, dan Agus
berkumpul di meja belakang kelas. "Eh sudah lihat kan tadi
sepatu Riko rusak. Kita bantu yuk" kata Mia. "Ayo, aku juga
kepikiran mau ajak yang lain bantu Riko buat membeli sepatu
baru" kata Agus. "Tunggu apalagi? Nanti kita omongin saat Riko
tidak ada di kelas. Supaya jadi kejutan untuknya" Usul Jaka, dia
memang jagoan dalam membuat berbagai kejutan
menyenangkan seperti perayaan ulang tahun temannya. "Sip,
nanti tunggu waktu yang tepat ya. Kita harus mengawasi Riko"
ucap Cila.
Strategi pun dimulai,
seperti biasa Riko
diminta menemui wali
kelas di ruang guru
untuk membantu
membawa beberapa
buku milik murid-
murid. Mia, Jaka, Cila,
dan Agus
pun langsung menyampaikan pendapat mereka ke teman-teman
sekelasnya. Beruntung tanpa berdiskusi panjang, teman-
temannya setuju mengumpulkan dana untuk sepatu Riko.
Setelah uangnya terkumpul, mereka pun menunggu bel tanda
pulang tiba.
14