Page 44 - Thesis Awan
P. 44
34
dilakukan Indrayani et al. (2010) yang menyatakan mortalitas rayap meningkat dengan
naiknya konsentrasi asap cair dari 1% - 4% serta tingginya suhu pirolisis 450C dengan
nilai mortalitas 100%. Menurut Sunarsih et al (2012), semakin tinggi suhu pirolisis dan
semakin lama waktu pirolisis, maka semakin banyak asap cair yang terbentuk, semakin
banyak jumlah tar yang di hasilkan, semakin komplek komposisi yang terdapat dalam
asap cair, namun semakin sedikit residu arang yang terbentuk, kadari air dalam limbah
basah berpengaruh pada volume asap cair yang dihasilkan, kerapatan asap cair dan berat
residu arang, namun tidak terlalu berpengaruh terhadap komposisi asap cair.
Menurut Tambunan dan Nandika (1989) dalam hidupnya rayap mempunyai sifat
kanibalisme, dan hal ini dibenarkan dalam penelitian ini karena sifat khas rayap tersebut
terlihat pada kontrol maupun perlakuan dimana ditemukan bangkai rayap dengan tubuh
tidak utuh lagi selama waktu pengumpanan. Sifat ini muncul karena rayap tersebut tidak
mempunyai makanan lagi selama pengumpanan kecuali sampel uji. Dalam kondisi
terpaksa rayap akan memakan makanan yang ada, walaupun telah diberi perlakuan
konsentrasi asap cair pada contoh uji kertas saring whatman. Jika makanan itu sesuai
maka rayap akan meneruskan makan, sebaliknya jika makanan tidak memenuhi syarat
maka rayap akan meninggalkan makanan dan akan secara perlahan mati (Supriana, 1983).
Berdasarkan Hasil penelitian suhu pirolisis dan konsentrasi asap cair kayu durian
efektif yaitu pada suhu pirolisis 450C dengan konsentrasi 12% karena sudah dapat
mengakibatkan motalitas rayap sebesar 100% dengan kehilangan berat kertas saring
paling kecil 20,00%. Perubahan nilai mortalitas rayap yang semakin meningkat dengan
peningkatan konsentrasi asap cair. Hal ini menunjukkan adanya kecendrungan bahwa
semakin tinggi konsentrasi asap cair kayu durian yang diberikan pada kertas saring
whatman maka semakin meningkat mortalitas rayap C. curvignathus. Respon yang terjadi
dari pemberian perlakuan konsentrasi asap cair pada kertas saring whatman yang
diumpankan pada rayap tanah C. curvignathus mengindikasikan bahwa asap cair bersifat
toksik terhadap rayap tersebut. Tingkat kematian rayap yang terjadi akibat pengaruh asap
cair, mampu menghambat perkembangan rayap bahkan bersifat mematikan.