Page 41 - Thesis Awan
P. 41
31
100
90
80
Mortalitas rayap (%) 70 Y = 6,69 x + 34,85
60
r= 0,89
50
r = 0,79
2
40
30
20
10
0
0 3,0 6,0 9,0 12,0
Konsentrasi asap cair (%)
Gambar 18. Hubungan Antara Konsentrasi Asap Cair Kayu Durian (%) Terhadap
Mortalitas Rayap C. curvignathus Suhu Pirolisis 350 C
Berdasarkan persamaan regresi sederhana dan koefisien determinasi perlakuan
konsentrasi asap cair kayu durian terhadap mortalitas rayap yaitu pada perlakuan asap
2
cair dengan suhu pirolisis 350C dengan nilai Y 6,69 x + 34,85, r = 0,89 dan r =0,79.
dimana (r) merupakan nilai yang digunakan untuk mengukur derajat keeratan hubungan
2
antara dua variabel sedangkan r digunakan untuk menilai seberapa besar pengaruh
2
variabel. Terdapat tiga kategori pengelompokan pada nilai r yaitu 0,75 kategori kuat,
0,50 kategori moderat dan 0,25 kategori lemah (Hair et al. 2011). Hal ini berarti bahwa
perlakuan konsentrasi asap cair kayu durian suhu pirolisis 350C memberikan pengaruh
terhadap mortalitas rayap.
Berdasarkan hasil penelitian konsentrasi 6%, 9%, 12% pada suhu pirolisis 350C
dengan nilai mortalitas rayap 92,68%, 99,24% dan 100% dengan tingkat aktivitas kuat.
Kematian pada rayap mungkin disebabkan karena adanya senyawa asam dan fenol yang
terdapat pada asap cair yang yang bersifat mematikan protozoa pada simbion rayap
melalui gangguan terhadap aktivitas enzim yang terdapat dalam perut rayap. Enzim
selulosa yang dikeluarkan dari protozoa yang terdapat dalam perut rayap menyebabkan
rayap dapat mendekomposisi kayu sehingga rayap memperoleh energi untuk
perkembangan dan pertumbuhannya. Matinya protozoa yang terdapat dalam perut rayap
menyebabkan rayap tidak mampu mendekomposisi contoh uji yang dimakan, sehingga
menyebabkan kematian pada rayap (Syafii, 2000)