Page 36 - Thesis Awan
P. 36
26
jamur. Hal ini menunjukkan bahwa semakin tinggi perlakuan konsentrasi asap cair yang
diberikan maka semakin tinggi pula daya hambat dari asap cair terhadap pertumbuhan
jamur. Hal ini diperkuat dengan hasil penelitian yang dilakukan oleh Oramahi et al.
(2010), yang menyatakan bahwa diperlukan konsentrasi asap cair yang tinggi untuk
menekan pertumbuhan A.niger. Semakin tinggi pemberian konsentrasi asap cair kayu
leban, maka jumlah senyawa antijamur semakin tinggi dalam menghambat pertumbuhan
jamur A.niger. pada konsentrasi tinggi berarti kandungan bahan aktif di dalam asap cair
juga tinggi sehingga lebih banyak bahan aktif yang dapat mengganggu metabolisme
jamur. Kandungan Asam dan fenol yang terdapat pada asap cair dapat mengganggu
membran sel jamur sehingga permeabilitas membran sel meningkat dan akhirnya jamur
kehilangan isi sel.
100
Daya Penghambatan Jamur (%) 70 Y = 29,24 x + 3,04
90
80
60
50
r = 0,88
40
2
30
r = 0,77
20
10
0
00 01 02 03 04
Konsentrasi Asap cair (%)
Gambar 14. Hubungan Antara Konsentrasi Asap Cair (%) Suhu Pirolisis 400C
Terhadap Daya Hambat Pertumbuhan Jamur S.commune
Berdasarkan persamaan regresi sederhana dan koefisien determinasi perlakuan
konsentrasi asap cair kayu durian terhadap penghambatan jamur S.commune yaitu pada
perlakuan asap cair dengan suhu pirolisis 400C dengan nilai Y 29,24 x + 3,04, r = -0,88
2
dan r =0,77. dimana (r) merupakan nilai yang digunakan untuk mengukur derajat
2
keeratan hubungan antara dua variabel sedangkan r digunakan untuk menilai seberapa
2
besar pengaruh variabel. Terdapat tiga kategori pengelompokan pada nilai r yaitu 0,75
kategori kuat, 0,50 kategori moderat dan 0,25 kategori lemah (Hair et al. 2011). Hal ini
berarti bahwa perlakuan konsentrasi asap cair kayu durian suhu pirolisis 400C
memberikan pengaruh terhadap pertumbuhan jamur S.commune.