Page 42 - Thesis Awan
P. 42
32
Berikut adalah grafik hubungan antara konsentrasi asap cair kayu durian suhu
pirolisis 400C terhadap mortalitas rayap tanah C.curvignathus.
100
90 Y = 6,44 x + 39,09
80
Mortalitas rayap (%) 60 r= 0,85
70
2
50
r = 0,72
40
30
20
10
0
0 3,0 6,0 9,0 12,0
Konsentrasi asap cair (%)
Gambar 19. Hubungan Antara Konsentrasi Asap Cair Kayu Durian (%) Terhadap
Mortalitas Rayap C. curvignathus Suhu Pirolisis 400 C
Berdasarkan persamaan regresi sederhana dan koefisien determinasi perlakuan
konsentrasi asap cair kayu durian terhadap mortalitas rayap yaitu pada perlakuan asap
2
cair dengan suhu pirolisis 400C dengan nilai Y 6,44 x + 39,09, r = 0,85 dan r =0,72.
dimana (r) merupakan nilai yang digunakan untuk mengukur derajat keeratan hubungan
2
antara dua variabel sedangkan r digunakan untuk menilai seberapa besar pengaruh
2
variabel. Terdapat tiga kategori pengelompokan pada nilai r yaitu 0,75 kategori kuat,
0,50 kategori moderat dan 0,25 kategori lemah (Hair et al. 2011). Hal ini berarti bahwa
perlakuan konsentrasi asap cair kayu durian suhu pirolisis 400C memberikan pengaruh
terhadap mortalitas rayap.
Berdasarkan hasil penelitian konsentrasi 6%, 9% dan 12% pada suhu pirolisis
400C dengan nilai mortalitas rayap 98,49%, 100%, 100% dengan tingkat aktivitas kuat.
Kualitas asap cair sangat ditentukan oleh kompisisi kimia yang dikandungnya, karena
komponen tersebut yang dijadikan mutu cita rasa dan aroma sebagai ciri khas yang
dimiliki asap cair. Komponen kimia penting yang dihasilkan dalam proses pengasapan
tergantung dari jenis bahan baku pengasapan, bahan baku pengasapan bisa berupa balok,
tatal, serutan dan serbuk serta bvahan yang dibakar seperti hemiselulosa, selulosa dan
lignin serta intensitas prilolisis berhubungan langsung dengan suhu yang terdiri atas
transfer panas dan keberadaan oksigen (Wijaya et al. 2008).