Page 3 - Sinar Tani Edisi 4074
P. 3
MIMBAR PENYULUHAN Edisi 12 - 18 Februari 2025 | No. 4074 Tahun LV 3
Meningkatkan Kesejahteraan korporasi peternak yang sukses,
Prasyarat Keberhasilan
Tentunya, untuk mewujudkan
Peternak Lewat Korporasi ada beberapa prasyarat yang
harus dipenuhi. Salah satu yang
utama adalah adanya dukungan
kelembagaan yang kuat. Kelompok
peternak dan lembaga pengelola
Korporasi kini jadi kunci utama meningkatkan peternakan harus sudah ada dan
kesejahteraan, membuka peluang baru di Beberapa peternak mungkin sudah memiliki struktur yang jelas.
Selain itu, aspek teknis dan sosial
sektor usaha ternak. Dengan dukungan yang mulai berusaha di hulu dengan ekonomi juga harus dipertimbangkan,
menghasilkan pakan komplit atau
tepat, peternak bisa meraih keuntungan dan sapi bakalan, namun mereka masih seperti tersedianya sumber pakan
yang memadai, kondisi infrastruktur
kehidupan yang lebih sejahtera. terpisah-pisah dan belum terintegrasi yang mendukung, serta populasi
dalam satu sistem yang lebih besar. ternak yang cukup untuk memenuhi
Hal ini tentu saja menghambat kebutuhan pasar.
potensi sektor peternakan untuk Tidak kalah pentingnya adalah
berkembang lebih jauh. keberadaan dukungan dari
Di sinilah korporasi peternak pemerintah daerah dan legalitas
memainkan peran yang krusial. usaha. Pemerintah daerah perlu
Dengan membentuk korporasi, memberikan dukungan melalui
peternak bisa bergabung dan saling kebijakan yang mendukung
mendukung dalam berbagai aspek perkembangan usaha peternakan,
usaha ternak, mulai dari penyediaan serta menyediakan akses yang mudah
pakan, pembibitan, hingga untuk perizinan usaha peternakan.
pemasaran dan pengolahan produk Hal ini akan menciptakan lingkungan
ternak. Dengan demikian, korporasi yang kondusif bagi peternak untuk
peternak akan menciptakan suatu berkembang dan berinovasi.
sistem yang lebih terstruktur, efisien, Pengembangan korporasi
dan terkelola dengan baik. peternak adalah kunci untuk
mewujudkan kesejahteraan petani
Model Bisnis dan ketahanan pangan Indonesia.
Dalam model bisnis korporasi Dengan menggabungkan potensi
peternak, ada dua jenis koperasi peternak dalam satu entitas yang
yang berperan penting: koperasi terorganisir, korporasi peternak
ndonesia, dengan populasi yang berbagai masalah. primer dan koperasi sekunder. akan mampu menciptakan
terus berkembang dan tantangan Salah satunya adalah skala usaha Koperasi primer berfokus pada sistem agribisnis peternakan yang
perubahan iklim yang semakin yang cenderung kecil dan bersifat kegiatan usaha di hulu, seperti modern, efisien, dan berkelanjutan.
nyata, menghadapi ancaman sampingan. Selain itu, kualitas penyediaan bibit, pakan, dan sarana Tentunya, keberhasilan korporasi
serius terhadap ketahanan produk ternak, terutama dalam hal produksi budidaya. peternak akan berkontribusi besar
Ipangan dan energi. pakan, seringkali masih rendah, yang Di sisi lain, koperasi sekunder terhadap perekonomian nasional,
Sebagai respons terhadap berdampak pada kualitas produk berfokus pada usaha pengolahan, menciptakan lapangan kerja, serta
isu-isu ini, Pemerintah Indonesia akhir. pemasaran, dan pembiayaan hasil meningkatkan kualitas hidup
meluncurkan Program Pertanian Maka dari itu, untuk mengatasi produksi ternak. Kedua koperasi ini peternak.
Terpadu yang mengintegrasikan masalah tersebut, pengembangan saling terintegrasi dan mendukung Melalui pengembangan
berbagai sektor pertanian, termasuk korporasi peternakan menjadi sangat satu sama lain, sehingga tercipta korporasi peternak, Indonesia dapat
peternakan. Program ini bertujuan penting. Korporasi peternak dapat suatu rantai nilai produksi yang menghadapi tantangan ketahanan
untuk menciptakan sistem pertanian mengoptimalkan pengelolaan bisnis lengkap dan efisien. pangan dan perubahan iklim dengan
yang ramah lingkungan dan ternak dengan menggabungkan Keuntungan utama dari lebih baik, sekaligus membuka
berkelanjutan, dengan mencakup peternak individu menjadi satu pengembangan korporasi peternak peluang besar bagi pengembangan
komoditas tanaman pangan, entitas yang solid. adalah meningkatnya kapasitas dan sektor peternakan yang lebih maju
hortikultura, perkebunan, dan Ini tidak hanya akan memperbesar daya saing usaha ternak. Peternak dan sejahtera. Mari kita dukung
peternakan. skala usaha, tetapi juga akan memiliki posisi tawar yang langkah ini agar peternakan
Namun, tantangan dalam meningkatkan daya saing produk lebih kuat, sehingga mereka bisa Indonesia semakin maju, produktif,
pengembangan peternakan di peternakan Indonesia di pasar lokal mendapatkan harga yang lebih baik dan berdaya saing di kancah global.
Indonesia tidak bisa dipandang maupun global. untuk produk ternak mereka.
sebelah mata. Meskipun permintaan Selain itu, dengan adanya sistem Penulis: Hasan Latuconsina
produk ternak terus meningkat, Mengapa Korporasi Peternak? yang terorganisir, pengelolaan bisnis Penyuluh Pertanian Pusat
seiring dengan pertumbuhan jumlah Penting untuk dipahami akan menjadi lebih efisien, yang
penduduk dan perkembangan bahwa usaha peternakan di pada gilirannya akan meningkatkan
ekonomi, sektor peternakan di Indonesia sebagian besar masih pendapatan dan kesejahteraan
Indonesia masih menghadapi dilakukan secara konvensional. peternak.
Ekspor Kelapa, Belajar dari Pengalaman Masa Lalu
enurut berita di channel News Asia, Indonesia direncanakan akan dibangun PNP VI. demikian harus dilanjutkan.
banyak mengekspor kelapa ke Malaysia. Hal Pertemuan dengan menteri diakhiri beberapa Sebulan kemudian diadakan
ini berdampak negatif, kekurangan bahan kesimpulan antara lain, kunjungan menteri ke Pulau pertemuan lagi di Jakarta untuk
Mbaku industri kelapa di Indonesia. Hal ini Nias bersama Dirut PNP VI, pengiriman delegasi yang mendengar laporan dari para pakar yang melakukan
mirip terjadi pada pada dekade 1970-an, sehingga terdiri dari beberapa pakar dari IPB dan UGM ke Florida survey ke luar negeri. Mereka merekomendasikan
merisaukan Menteri Pertanian Prof Thoyib Hadiwijaya. dan Pantai Gading di Afrika, kemudian PNP VI ikut mengimpor benih kelapa dari Pantai Gading dimana
Beliau kemudian mengundang pakar dari IPB, dalam pengembangan kelapa di Indonesia. IRHO, Pusat Penelitian Perancis, mempunyai balai
UGM, pimpinan Balai Penelitian Kelapa Sawit di Direncanakan dalam bulan berikutnya akan penelitian kelapa yang menghasilkan jenis kelapa
Marihat dan saya selaku Direktur Utama PNP VI yang diadakan pertemuan lagi untuk memperoleh solusi hibrida.
berkantor pusat di Pabatu, Tebing Tinggi, Sumut. yang baik untuk mengatasi kekurangan produksi Usul mereka disetujui, dan Menteri langsung
Topik utama dalam pertemuan di kantor Mentan Jalan kelapa di Indonesia. Perlu saya sampaikan bahwa memerintah saya mengimpor benih kelapa dari
Cut Mutia Jakarta membahas beberapa alternatif waktu itu belum ada minyak goreng yang berbahan Pantai Gading dengan alasan saya sudah mempunyai
mengatasi kekurangan suplai minyak kelapa. Padahal baku minyak sawit. Atas dasar ini, PNP VI mengambil hubungan baik dengan IRHO. Saya diberi waktu
sebelumnya Indonesia menjadi eksportir kopra utama inisiatif membangun pabrik minyak goreng pertama beberapa bulan untuk melaksanakannya, sekaligus
di dunia. di Indonesia berbahan baku sawit di Kebun Adolina mendirikan balai penelitian kelapa di Sumut.
Akhirnya diputuskan beberapa orang pakar Sumut yang akhirnya diresmikan Presiden Suharto Setelah mendapatkan persetujuan dari Presiden
dari IPB dan UGM mengadakan survey ke berbagai pada Juli 1977. Direktur IRHO untuk mengimpor benih unggul kelapa
negara penghasil kelapa di dunia untuk menjajagi Sebulan setelah pertemuan di Cut Mutia, Mentan hibrida. Langkah-langkah yang harus diambil untuk
kemungkinan mengimpor benih kelapa unggul dari saya dampingi meninjau tanaman kelapa di Pulau Nias menerbangkan benih dari Abidjan ke Medan menjadi
Amerika atau Afrika. Kepada Menteri saya laporkan menggunakan helikopter yang saya pinjam dari Auri tanggung jawab saya sepenuhnya. Dengan menyewa
PNP VI sedang mengadakan penelitian di Pulau Nias di Medan. Setelah kembali dari kunjungan tersebut pesawat terbang dengan biaya 70 ribu dollar Amerika,
dengan tujuan kemungkinan menggunakan kelapa Mentan menyampaikan bahwa langkah yang diambil pada Juni 1976 penerbangan benih kelapa dilakukan
Nias sebagai bibit unggul di kebun kelapa yang PNP VI sesuai strategi yang beliau luncurkan, dengan dari Abidjan ke Paris dan selanjutnya ke Medan.