Page 5 - Sinar Tani Edisi 4074
P. 5
5
Edisi 12 - 18 Februari 2025 | No. 4074 Tahun LV
Strategi Pengadaan Saprodi untuk
Swasembada Pangan
Untuk mendukung pencapaian swasembada pangan, pemerintah mendukung
pengadaan sarana produksi (saprodi) seperti pupuk dan pestisida. Untuk ketepatan
bantuan, pemerintah juga meningkatkan pengawasan dalam pengadaannya.
wasembada pangan Kementerian Pekerjaan Umum dan nasional. Salah satu dampak utama Menurutnya, penerima bantuan
menjadi salah satu target Perumahan Rakyat (PUPR). yang diinginkan adalah peningkatan saprodi tahun 2025 mencakup
utama pemerintah dalam Program cetak sawah seluas 225 produktivitas petani. berbagai kelompok tani yang
meningkatkan ketahanan ribu ha mendapat bantuan berupa “Dengan bantuan dolomit, tergabung dalam Brigade Pangan,
pangan nasional. Namun, dolomit, herbisida, dan pestisida herbisida, dan pestisida, petani akan Gabungan Kelompok Tani
Spencapaian tujuan ini dengan anggaran Rp250 miliar. mampu mengoptimalkan hasil (Gapoktan), serta Kelompok Tani
tidak lepas dari kebutuhan saprodi Untuk optimasi lahan seluas 851 ribu panen mereka, terutama di lahan- (Poktan) yang berada di lokasi
yang memadai, seperti pupuk dan ha, bantuan yang diberikan berupa lahan yang sebelumnya kurang kegiatan cetak sawah, optimasi
pestisida. Karena itu, Kementerian dolomit dan pestisida, dengan produktif. Hal ini akan memberi lahan, padi gogo, sawah tadah hujan,
Pertanian melalui Direktorat Pupuk anggaran sebesar Rp1,875 triliun. mereka kesempatan untuk meraih dan lahan program PUPR.
dan Pestisida telah menyiapkan Sedangkan program padi gogo hasil yang lebih maksimal dan Penerima bantuan saprodi harus
strategi bantuan saprodi tahun 2025 seluas 300 ribu ha akan memperoleh meningkatkan kualitas pertanian memenuhi beberapa persyaratan
untuk mendukung produktivitas bantuan herbisida dan pestisida, secara keseluruhan,” tuturnya. umum agar bantuan dapat disalurkan
petani di berbagai wilayah. dengan anggaran Rp600 miliar. Dengan hasil panen yang lebih dengan tepat. Salah satunya, mereka
Menurut Dyah Ayu dari Subdit Sementara untuk sawah tadah hujan, baik, ekonomi petani pun akan turut harus terdaftar di SIMLUHTAN, sistem
Pengawasan Pupuk dan Pestisida, pemerintah menargetkan seluas terdongkrak, memberikan dampak informasi manajemen penyuluhan
Direktorat Jenderal Prasarana dan 500 ribu ha dengan bantuan yang positif pada pendapatan mereka dan pertanian, yang memastikan bahwa
Sarana Pertanian, Kementerian disalurkan hanya berupa pestisida kualitas hidup yang lebih baik. Selain petani yang menerima bantuan telah
Pertanian, pemerintah memberikan senilai Rp500 miliar. itu, ungkap Dyah, program ini juga teridentifikasi secara resmi.
bantuan saprodi sebagai stimulan “Kami juga menyediakan dapat mengurangi ketergantungan “Penerima juga harus terverifikasi
agar petani dapat memenuhi bantuan untuk Program PUPR yang petani pada pupuk subsidi. Bantuan oleh petugas dinas pertanian di
kekurangan mereka sendiri. “Bentuk mencakup 300 ribu ha dengan yang sifatnya stimulan diharapkan kabupaten atau kota masing-
bantuan ini berupa pupuk, pestisida, bantuan pestisida senilai Rp300 bisa mendorong petani untuk masing, guna memastikan bahwa
dan dolomit yang akan disalurkan miliar,” katanya. Secara keseluruhan, mencari solusi jangka panjang dalam mereka memang layak menerima
kepada kelompok tani yang lanjut Dyah, total luas lahan memenuhi kebutuhan saprodi bantuan tersebut,” kata Dyah saat
memenuhi kriteria,” katanya. yang mendapat bantuan saprodi secara mandiri, tanpa bergantung webinar Optimalisasi Saprodi Menuju
Pada tahun 2025, pemerintah mencapai 2,176 juta ha dengan total pada bantuan pemerintah. Swasembada Bersama Brigade
akan mengalokasikan bantuan anggaran Rp 4,375 triliun. Pangan yang diselenggarakan
saprodi untuk mendukung berbagai Dyah mengungkapkan, program Metode Bantuan Tabloid Sinar Tani, Rabu (5/2).
program strategis pertanian, seperti bantuan saprodi yang dirancang Pemerintah menerapkan sistem Proses pengajuan permohonan
cetak sawah, optimasi lahan, padi untuk tahun 2025 diharapkan pengadaan bantuan saprodi dapat dilakukan melalui e-proposal
gogo, sawah tadah hujan, dan memiliki dampak besar dalam melalui mekanisme e-purchasing atau langsung ke Direktorat Pupuk
program yang didukung oleh meningkatkan produksi pertanian yang tersedia dalam e-katalog dan Pestisida di Kementerian
Kementerian Pertanian. Proses ini Pertanian. Penerima bantuan
Alokasi Kegiatan Optimalisasi Lahan tahun 2025 dikelola oleh Lembaga Kebijakan juga harus bersedia memenuhi
Pengadaan Barang dan Jasa kewajiban administrasi, termasuk
Pemerintah (LKPP) sesuai dengan melaporkan penggunaan saprodi
PERKA LKPP Nomor 122 Tahun 2022 yang diterima kepada dinas
tentang Tata Cara Penyelenggaraan pertanian setempat, sebagai
Katalog Elektronik. bentuk pertanggungjawaban dan
Proses distribusi bantuan akan transparansi.
dilakukan dalam bentuk transfer Selain itu, penerima bantuan
barang dengan alokasi anggaran di tersebut juga harus memastikan
satuan kerja (satker) pusat. “Sistem tidak menerima bantuan sejenis
ini bertujuan untuk memastikan pada musim tanam dan tahun
transparansi, efisiensi, dan akurasi yang sama, untuk menghindari
dalam penyaluran bantuan kepada tumpang tindih bantuan. “Dengan
petani,” ujarnya. adanya persyaratan ini, diharapkan
bantuan saprodi dapat tepat sasaran
dan dimanfaatkan secara optimal
oleh petani yang benar-benar
membutuhkan,” katanya.
Agar penyaluran bantuan berjalan
lancar dan tepat sasaran, pemerintah
telah membentuk Tim Teknis
Pengadaan Saprodi yang terdiri
dari berbagai lembaga dan instansi
terkait, seperti Badan Standardisasi
Instrumen Pertanian (BSIP) Tanah
dan Pupuk, Komisi Pestisida, Badan
Riset dan Inovasi Nasional (BRIN),
serta Institut Pertanian Bogor (IPB).
Selain itu, terdapat Tim
Pembentukan Harga, Tim Pemeriksa
Barang, dan Tim Reviu Juknis
serta Dokumen Kontrak yang akan
memastikan transparansi dalam
pengadaan dan distribusi bantuan.
Di tingkat daerah, Dinas Pertanian
di provinsi dan kabupaten juga
akan bertanggung jawab dalam
memeriksa barang sebelum
disalurkan ke petani. Gsh/Yul