Page 6 - Sinar Tani Edisi 4074
P. 6

6                       Edisi 12 - 18 Februari 2025  |  No. 4074  Tahun LV


                                      Pompa Tenaga Surya,


                                    Irigasi Lancar





                       dan Lebih Hemat









                                         Swasembada pangan yang berkelanjutan, ketersediaan air
                                      menjadi kunci utama dalam keberhasilan pertanian. Tanaman
                                       membutuhkan pasokan air yang optimal, dan kekurangannya
                                    dapat menyebabkan gagal panen serta penurunan produktivitas.



                   arena  itu, sistem  irigasi
                   yang     andal    sangat
                   diperlukan   agar   hasil
                   pertanian   tetap  stabil
                   tanpa    ketergantungan
       Kpada curah hujan  yang
          tidak menentu. Menurut Direktur
          Utama Suryaqua Teknologi Indonesia,
          Ardiyanto   Indrakusuma,     S.ST.,
          pengelolaan air yang efisien menjadi
          faktor penting dalam meningkatkan
          hasil pertanian.
            Ia menekankan, tanpa irigasi
          yang memadai, petani akan terus
          bergantung   pada   kondisi  alam
          yang tidak bisa diprediksi. Kondisi
          tersebut bisa mengakibatkan banyak
          lahan  mengalami  kekeringan  dan   Desa Adiraja, Kab. Cilacap, Jawa Tengah.               Desa Krandegan, Kab. Purworejo, Jawa Tengah.
          berkurangnya produktivitas. Hal ini
          mendorong perlunya inovasi baru
          dalam pengelolaan air yang lebih    20 tahun, lebih lama dibandingkan    memasang pompa berkapasitas 7        hemat, karena bebas dari biaya listrik
          efisien dan berkelanjutan.          pompa disel yang hanya 5-10 tahun.   kW mampu memompa hingga 18           dan BBM. Pompa ini juga mudah
            Di   berbagai   daerah,  sistem   Hal ini karena tidak ada moving part   meter kubik per jam atau 462 liter   dipasang dan perawatan minimal,”
          irigasi konvensional masih banyak   pembangkitan  energi  pada energi    per detik, menunjukkan efektivitas   katanya.
          digunakan, seperti tadah hujan,     tenaga surya. ”Moving part hanya     teknologi ini bahkan dalam skala        Keberadaan     pompa     tenaga
          embung, dan pompa berbahan          disisi pompanya saja. Sedangkan      yang lebih kecil.                    surya   tidak  hanya  memberikan
          bakar diesel. Namun, menurutnya,    pada poma disel harus memindahkan                                         manfaat besar bagi petani, tetapi
          metode ini menghadapi berbagai      pembangkit generator, sehingga ada      Smart Teknologi                   juga    bagi   pemerintah   dalam
          kendala, termasuk biaya operasional   masa umurnya yang tidak bisa lama,”   Ardiyanto          menjelaskan,   mendukung program ketahanan
          yang  tinggi  akibat  harga  BBM  yang   tuturnya.                       pompa tenaga surya Lorentz yang      pangan dan energi hijau. Dengan
          fluktuatif,   serta   ketergantungan   Selain hemat biaya, pompa ini juga   digunakan dalam sistem ini telah   mengurangi ketergantungan pada
          pada pasokan listrik yang sering kali   lebih ramah lingkungan karena tidak   dilengkapi dengan teknologi  cerdas   BBM untuk irigasi, teknologi ini turut
          tidak stabil.                       menghasilkan emisi polusi maupun     yang memungkinkan pemantauan         berkontribusi dalam pengurangan
            ”Selain itu, distribusi air yang   kebisingan seperti pompa berbahan   dan pengendalian jarak jauh melalui   subsidi bahan bakar yang selama ini
          tidak merata menjadi tantangan      bakar diesel. Dengan demikian,       jaringan 3G, 4G, atau satelit.       menjadi beban bagi negara.
          yang dihadapi oleh banyak petani,”   petani tidak perlu lagi mengeluarkan   Dengan  fitur  ini,  petani  dapat   Pompa tenaga surya Lorentz
          katanya saat webinar Optimalisasi   biaya tambahan untuk membeli         mengontrol sistem irigasi mereka     menjadi solusi yang diharapkan dapat
          Saprodi    Menuju     Swasembda     bahan bakar, sehingga mereka dapat   dari mana saja, memastikan efisiensi   membantu    petani  menghadapi
          Bersama   Brigade  Pangan    yang   lebih fokus pada kegiatan pertanian.  maksimal tanpa harus berada di      berbagai  tantangan dalam  sistem
          diselenggarakan Tabloid Sinar Tani di   Ardiyanto     mengungkapkan,     lokasi. Teknologi ini juga dilengkapi   irigasi pertanian. Dengan keunggulan
          Jakarta, Rabu (5/2).                Suryaqua  dengan teknologi  pompa    dengan sensor otomatis yang dapat    dalam  efisiensi  biaya,  keberlanjutan,
            Untuk mengatasi permasalahan      tenaga surya Lorentz telah diterapkan   menyesuaikan penggunaan energi    dan dampak lingkungan yang positif,
          tersebut, Suryaqua menghadirkan     di berbagai daerah di Indonesia.     secara optimal, meningkatkan daya    teknologi ini menjadi pilihan tepat
          solusi inovatif melalui pompa tenaga   Misalnya,  di  Desa  Krandegan,   tahan  serta  efisiensi  sistem  secara   bagi pertanian modern yang lebih
          surya. Teknologi ini memanfaatkan   Purworejo, Jawa Tengah, pompa        keseluruhan.                         cerdas dan berkelanjutan.
          energi matahari yang melimpah di    berkapasitas 15 kW telah dipasang       Di sisi lain, petani dapat menikmati   Dengan slogan “Gratis Energi –
          Indonesia sebagai sumber energi     dengan debit 169 meter kubik per     hasil panen yang lebih stabil dan    Hemat Biaya – Ramah Lingkungan”,
          utama.   ”Dibandingkan    dengan    jam atau setara dengan 600 liter per   keuntungan yang meningkat  tanpa   pompa tenaga surya kini menjadi
          pompa diesel yang mahal dan tidak   detik. “Sumber air yang berasal dari   harus terbebani biaya operasional   jawaban bagi masa depan irigasi
          ramah  lingkungan, pompa tenaga     sungai kini dapat digunakan untuk    yang tinggi. ”Bagi petani, dengan    yang lebih baik dan berkelanjutan di
          surya  menawarkan  efisiensi  yang   mengairi persawahan secara lebih    pompa tenaga surya ini akan lebih    Indonesia. Herman/Yul
          lebih baik dengan biaya operasional   efisien, mengurangi ketergantungan
          yang hampir nol,” ujarnya.          petani terhadap bahan bakar fosil,”
            Menurut Ardiyanto, keunggulan     katanya.
          utama pompa tenaga surya terletak      Sementara di Danau Toba, Samosir,
          pada    kemampuannya        untuk   Sumatera Utara, pompa tenaga surya
          beroperasi tanpa memerlukan bahan   Lorentz berkapasitas 40 kW telah
          bakar atau listrik dari PLN. Perawatan   dipasang untuk mengoptimalkan
          yang dibutuhkan pun minimal, hanya   irigasi bagi lahan pertanian di
          sebatas pembersihan panel surya     wilayah tersebut. Dengan debit 240
          agar tetap bekerja dengan optimal.   meter kubik per jam atau sekitar
          “Operasional cost bisa kita tekan   870 liter per detik, teknologi ini telah
          sangat rendah, karena hanya untuk   membawa manfaat besar bagi para
          pembersihan solar panel,” katanya.  petani setempat.
            Bahkan    masa   pakai   pompa       Begitu juga di Desa Adiraja,
          tenaga surya juga cukup lama hingga   Cilacap,  Jawa  Tengah,  Suryaqua
   1   2   3   4   5   6   7   8   9   10   11