Page 8 - Sinar Tani Edisi 4074
P. 8
8 Edisi 12 - 18 Februari 2025 | No. 4074 Tahun LV Pangan
Swasembada Beras,
Belajar dari
Pengalaman
Presiden Prabowo
Subianto telah
mencanangkan
swasembada pangan,
khususnya beras pada
tahun 2027. Dengan
potensi sumber
daya lahan yang
cukup luas, peluang
merealisasikan
swasembada pangan
cukup besar. Apalagi
bangsa Indonesia
juga mempunyai
pengalaman mampu dan pembangunan. ”Konsep AT dari Sabang hingga Merauke dalam peningkatan produksi pangan.
mencukupi kebutuhan Mosher tersebut kemudian diperah mencapai 31,12 juta ha. Diantaranya, jumlah penduduk yang
Sudarsono
terus meningkat, alih fungsi lahan
Menteri
Pertanian,
“Dari luasan lahan rawa tersebut
pangan sendiri pada menjadi Catur Sarana,” katanya. yang dapat digunakan sebagai lahan pertanian yang mencapai 100 ribu
Catur sarana tersebut terdiri
tahun 1984. dari lembaga permodalan BRI unit pertanian produktif itu sekitar 12,23 ha, perubahan iklim yang makin sulit
juta ha. Artinya apa? Kalau kita dapat
diprediksi, Indeks pertanaman yang
desa, kios sarana produksi, penyuluh mengoptimalisasikan lahan rawa 1 masih rendah rata-rata hanya IP 1,4.
pertanian dan KUD sebagai juta ha saja, maka dampaknya akan Tantangan lainnya adalah,
al tersebut mengemuka lembaga offtaker atau pembeli hasil besar,” kata Sarwo. produktivitas padi rendah, rata-rata
dalam diskusi Forum pertanian. Kemudian konsep Catur Tidak hanya itu, Sarwo yang pernah produktivitas 5,2 ton/ha, padahal
Wartawan Pertanian Sarana tersebut dikembangkan menjadi Dirjen Prasarana dan Sarana varietas unggul sudah banyak
(Forwatan) bertema menjadi Bimas. “Jadi success story Pertanian itu, Indonesia memiliki 144 dilepas pemerintah. Belum lagi,
“Men y on gson g swasembada pangan tersebut tidak juta ha lahan kering, yang berpotensi serangan OPT yang masih marak
HSwasembada Pangan lepas dari terciptanya ekosistem besar untuk mendukung ketahanan dan keterbatasan infrastruktur,
2027” di Jakarta, Kamis (6/2). Wakil yang saat itu bernama catur sarana,” pangan. Apalagi jika pemerintah khususnya jaringan irigasi.
Ketua Umum Himpunan Kerukunan katanya. mampu mengoptimalkan hingga
Tani Indonesia (HKTI), Mulyono Konsep tersebut kemudian 3 juta ha lahan tambahan, maka Kebijakan Bapanas
Machmur mengatakan, Indonesia dipasukan dengan kepemimpinan Indonesia dipastikan bisa memenuhi Sarwo Edhy menyampaikan
mempunyai pengalaman dalam formal di daerah sebagai faktor kebutuhan pangan untuk 400-500 sejumlah kebijakan Bapanas di
mencapai swasembada beras tahun penggerak aparat, termasuk juta penduduk. sektor hilir untuk mewujudkan
1984. ”Jadi swasembada bukan hal penyuluh pertanian. Jadi “Kalau saya optimistis, yang swasembada pangan tahun 2027.
yang tiba-tiba terjadi, tapi melalui peranan pemerintah daerah dari penting bagaimana kita bisa Diantaranya, menaikkan harga
perjuangan panjang,” ujarnya. gubernur hingga kepala desa juga mengoptimalkan lahan-lahan gabah kering panen (GKP) Rp
Mulyono yang juga Dewan penting sebagai penggerak yang atau sumber daya lahan yang 6.500 dari sebelumnya Rp 6.000/
Pakar Himpunan Penyuluh memobilisasi kegiatan. Sedangkan ada di Indonesia. Cita-cita kita kg. Berdasarkan Keputusan Kepala
Pertanian Indonesia (Perhiptani) ini petani dibangun partisipasinya untuk menjadi tempat negara-negara Bapanas No. 2 Tahun 2025, yang
mengatakan, perjuangan mencapai melaksanakan program pemerintah. mencari makan di dunia, itu sangat kemudian direvisi menjadi Perbadan
swasembada sudah dimulai sejak “Perpaduan mobilisasi dan memungkinkan,” tegas Sarwo. No. 14 Tahun 2025 harga GKP menjadi
tahun 1963-1964 ketika pemerintah partisipasi menjadi sinergi Ada beberapa upaya yang Rp6.500/kg.
membuat demfarm dengan terwujudnya swasembada beras pemerintah bisa lakukan untuk Selain menetapkan kenaikkan
menggunakan benih unggul di pada waktu itu,” katanya. Sayangnya meningkatkan produksi pangan, HPP GKP, Bapanas juga menugaskan
Karawang. Alhasil di lokasi tersebut lanjut Mulyono, catur sarana tersebut khusus padi. Diantaranya, Perum Bulog melaksanakan
produktivitas padi mencapai 6 ton/ sebenarnya masih ada di daerah, tapi meningkatkan indeks pertanaman penyerapan 3 juta ton setara beras
ha, sementara di luar lokasi hanya 4 tidak optimal. Misalnya, permodalan (IP) dari IP 100 jadi IP 200. Sedangkan selama Tahun 2025. Terakhir, Bapanas
ton/ha. melalui KUR yang ternyata tidak yang IP 200 menjadi IP 300. juga mengkampanyekan stop boros
Mengutip pernyataan AT Mosher, mudah diakses petani. Begitu juga Kemudian, memberikan bantuan pangan. Berdasarkan data Badan
Mulyono mengungkapkan, ada lima peran penyuluh pertanian. Saat ini benih unggul ke petani agar terjadi Pusat Statistik (BPS), makanan yang
faktor esensial untuk mewujudkan pemerintah akan mengoptimalkan peningkatan produktivitas tanam. terbuang 31 persen. Dengan rincian 17
swasembada pangan yakni, pasar dengan rencana menarik ”Upaya lain adalah penambahan persen diantaranya sampah makan
hasil pertanian, dukungan teknologi, ketenagakerjaan penyuluh ke pusat. luas areal penanaman, bisa melalui dan 14 persen food loss.
tersedianya saprotan, adanya insentif ekstensifikasi maupun cetak sawah. “Saya berpikir bahwa kalau 10
produksi bagi petani, serta dukungan Potensi Lahan Dengan tambahan luas tanam akan persen saja kita hemat, contoh
pengangkutan (transportasi). Sementara itu, Sekretaris Utama meningkatkan produksi,” katanya. misalnya beras, beras itu kebutuhan
Selain lima faktor esensial tersebut, Badan Pangan Nasional (Bapanas), Selain itu, juga dengan upaya 1 tahun itu 30,6 juta ton beras. Kalau
juga harus ada faktor pelancarnya Sarwo Edhy menuturkan, Indonesia mengurangi kehilangan hasil panen kita bisa hemat 10 persen maka bisa
yakni, penyuluhan/pendidikan, mempunyai 191,09 juta hektare (ha). yang saat ini masih cukup tinggi dan kita berhemat sekitar 3 juta ton beras.
kredit atau permodalan, produksi, Diantara lahan tersebut, sekitar 9,44 efisiensi distribusi. Kalau tahun lalu kita impor 4 juta,
kelompoktani, perbaikan dan juta ha adalah lahan basah non-rawa. Namun demikian Sarwo seharusnya impornya cuma 1 juta,”
perluasan areal tanam, perencanaan Sementara lahan rawa yang tersebar mengakui, ada sejumlah tantangan kata Sarwo. Yul