Page 89 - newsletter ponorogokab edisi 1
P. 89
Penting, Penguatan Karakter Anak Sejak Dini Tanamkan Wawasan Kebangsaan Untuk
Jaga Kualitas Generasi Bonus Demografi
March 23, 2022
S ebanyak lebih dari 400 orang kepala sekolah, penilik, pengawas dan tenaga
kependidikan di Ponorogo mendapatkan pembinaan wawasan kebangsaan.
Hal ini diperlukan untuk menjaga kualitas berkebangsaan dan nasionalisme pada
generasi muda di masa mendatang. Sebuah generasi yang merupakan bonus demo-
grafi.
Bupati Ponorogo Sugiri Sancoko, Rabu (23/3/2022) usai Pembinaan Wawasan
Kebangsaan Bagi Kepala Sekolah, Penilik, Pengawas, dan Tenaga Kependidikan
ENGUATAN karakter anak sejak dini Dindik Ponorogo di Aula Gedung PGRI Ponorogo mengatakan, Indonesia dan
dengan gemblengan dan didikan agama Keberadaan lembaga pendidikan-pendidi- Ponorogo akan segera menghadapi kondisi yang disebut bonus demografi. Sebuah
adalah hal penting yang harus dilakukan oleh kan seperti yang dibina oleh Yayasan Al keadaan di mana jumlah penduduk usia produktif lebih banyak dibanding yang berusia
seluruh elemen. Hal ini agar Ponorogo memiliki Muttaqin menjadi sesuatu yang meringan- tidak produktif. Diperkirakan bonus demografi ini akan terjadi pada 10 tahun hingga
generasi muda dan generasi penerus bangsa yang kan tugas pemerintah. Terutama dalam 20 tahun mendatang. Karenanya, kepada calon penduduk usia produktif yang saat ini
mampu membangun bangsa dan Ponorogo dengan melakukan pembinaan dan pendidikan masih duduk di bangku sekolah harus ditanamkan wawasan dan nilai yang bisa
baik. karakter generasi muda dan generasi memacu mereka untuk menjadi lebih maju dan mampu bersaing dengan bangsa lain.
penerus bangsa.
Hal ini diutarakan Bupati Ponorogo Sugiri Dan, untuk mendapatkan wawasan kebangsaan yang masif, lanjut Bupari Sugiri,
Sancoko, Selasa (22/3/2022), saat membuka Festi- “Nanti tugas saya dan pak Ali Mufthi (Ang- penanamannya harus dilakukan sejak dini dengan sekolah-sekolah sebagai salurannya.
val Anak Soleh dan Cerdas (FASC) Ke-1 yang gota DPR RI dari Ponorogo, hadir di lokasi) Sehingga seluruh pemangku kepentingan di dunia pendidikan adalah sosok-sosok
digelar Yayasan Pendidikan Al Muttaqin, Jabung, berpikir dan berupaya agar yayasan ini bisa yang harus disegarkan ingatan dan tekadnya. Yaitu untuk menjaga NKRI, Pancasila
Mlarak. Menurutnya, sejak masih anak-anak usia mendapatkan sesuatu,” ungkapnya. dan bhineka tunggal ika. Sebab para guru lah yang efektif dan akan mampu menyebar-
TK maupun PAUD, karakter pemberani dan jujur kan wawasan kebangsaan kepada seluruh anak didiknya. “Kita akan segera berada
serta cerdas harus ditanamkan. FASC kali ini memperlombakan berbagai pada kondisi bonus demografi. Beban kita tidak gampang. Kita harus menyiapkan
bakat dan kemampuan anak. Mulai dari generasi yang sangat berkualitas untuk berhadapan dengan dunia luar. Dengan memi-
Festival yang digelar adalah salah satu media yang menyanyi, mewarnai, menari dan berbagai liki wawasan kebangsaan maka kita akan mampu membentuk generasi yang berkuali-
tepat dalam pembentukan karakter untuk kemudian jenis lomba untuk anak lainnya. Para tas itu,” terang Kang Giri, sapaan akrab bupati Ponorogo ini. Ketua PWNU Jawa
dilanjutkan dengan pendidikan oleh para guru di pemenang akan mendapatkan piala dari Timur KH. Marzuki Mustamar yang menjadi narasumber pada pembinaan ini menga-
sekolah.“Pemberani dan cerdas itu luar biasa. Dan Bupati Ponorogo. (kominfo/dist) takan, pembinaan ini menjadi penting karena saat ini sudah mulai ada kelom-
lebih luar biasa ketika sejak dini ditanamkan iman pok-kelompok radikal yang yang mencoba mengacau NKRI, mengadu domba atas
yang kuat tentu akan menjadi hebat,” urai Kang nama agama, menentang NKRI, menentang kemajemukan dan menyebarkan ujaran
Giri. kebencian.
“Dan hal ini kalau terus menyebar kepada pejabat, aparat, guru-guru dan seluruh
masyarakat akan membahayakan masa depan negara. Makin banyak yang terpapar,
makin membahayakan negara,” terangnya. Salah satu bahayanya adalah terjadinya
perang saudara. Sebab, Indonesia terdiri dari berbagai agama dan kepercayaan, suku
bangsa, bahasa daerah, organisasi dan alirannya sangat majemuk. “Kalau hal ini bisa
dilestarikan, maka negara ini akan tetap lestari,” pungkasnya. (kominfo/dist)
89