Page 84 - newsletter ponorogokab edisi 1
P. 84
Direktur Akafarma: Sudahkah Semua
Jamu Melalui Uji Praklinik dan Uji Klinik? Kang Bupati Siap
Jaminan
April 17, 2022
A H jamu. Pesaing berat Reog Ponorogo masuk daftar warisan budaya tak
benda (WBTB) ke United Nations Educatinal, Scientific, and Cultural
Organization (UNESCO). Direktur Akafarma Sunan Giri Ponorogo Ulfa Nur
Maa’idah tak memungkiri jamu masih relevan dikonsumsi secara massal. ‘’Tapi
harus sesuai takaran penggunaan yang tepat. Jamu itu memiliki efek samping,’’
terang Ulfa Nur Maa’idah, Kamis (14/4/2022).
Menurut sarjana farmasi yang magister kesehatan itu, perlu metode pembuktian April 27, 2022
ilmiah untuk penemuan obat tradisional termasuk jamu. Nah, metode yang baik dan D ARI 969.456 jiwa penduduk
benar melalui uji praklinik dan uji klinik demi menjamin keamanan sebelum digu- Ponorogo, sebanyak 672.797
nakan secara luas. ‘’Uji praklinik dilakukan pada hewan sedangkan uji klinik jiwa di antaranya yang terdaftar sebagai
dilakukan pada manusia. Pertanyaannya sekarang, sudahkah semua jamu melalui peserta program Jaminan Kesehatan
uji praklinik dan uji klinik,’’ tanya balik Ulfa.Malapetaka dapat terjadi jika khalay- Nasional (JKN)-Kartu Indonesia Sehat
ak langsung mengkonsumsi berbagai macam jamu. Perlu jaminan efektivitas, (KIS). Kepala Kantor Badan Penye-
keamanan, dan gambaran efek samping sebelum benda apapun masuk tubuh manu- lenggara Jaminan Sosial (BPJS) Kese-
sia. Beban masyarakat bakal bertambah jika menanggung dampak negatif konsumsi hatan Ponorogo Asep Subana yang
obat. Tak keliru jika Wakil Ketua Ikatan Apoteker Indonesia (IAI) Ponorogo Nasru- menyodorkan data itu saat melakukan
han Arifianto menyarankan pemerintah lebih baik mendaftarkan jamu ke World koordinasi dengan Bupati Ponorogo
Health Organization (WHO). Sugiri Sancoko di Graha Krida Praja,
Rabu (27/4/2022).
‘’Langkah maju kalau ada upaya mengilmiahkan jamu menjadi obat herbal berstan-
dar internasional,’’ jelasnya. Pun, pengusul jamu tak kalah serius untuk mendapat Persentase kepesertaan penduduk
pengakuan UNESCO. Mereka mengklaim sudah melakukan riset yang melibatkan Ponorogo dalam program jaminan
para perajin jamu, penjual jamu gendong, hingga konsumen jamu di Jawa Tengah, kesehatan sekitar 69,4 persen hingga
Jogjakarta, Jawa Timur, dan DKI Jakarta. Seperti halnya budaya Indonesia lainnya, perlu ditingkatkan. Asep sempat
jamu adalah warisan budaya yang harus dijaga kelestariannya. menyebut universal health coverage
(UHC) atau cakupan kesehatan semesta
Pemprov Jateng yang ikut berkepentingan jika minuman herbal itu masuk daftar di angka 95 persen.
WBTB. Pengusulan budaya minum jamu ke tingkat internasional memang bermula
dari Jawa Tengah (Jateng) pada 2018 lalu. Usulan awal datang dari Gabungan Yakni, sistem penjaminan yang
Pengusaha Jamu Indonesia (GPJI). memastikan setiap warga dalam popu-
lasi memiliki akses yang adil terhadap
Di seantero Jateng, ada tujuh industri ekstrak bahan alam, 16 industri obat tradision- pelayanan kesehatan. Apalagi, sudah
al (IOT) –termasuk Sido Muncul, Jamu Jago, Borobudur, Deltomed, dan Air terbit Instruksi Presiden (Inpres)
Mancur. Selain itu, terdapat 153 unit usaha kecil obat tradisional dan 264 unit usaha Nomor 1 Tahun 2022 tentang Optimal-
mikro obat tradisional. Masih ada ribuan emak-emak penjual jamu gendong. isasi Pelaksanaan Program JKN.
(kominfo/win/hw)
84