Page 93 - newsletter ponorogokab edisi 1
P. 93

Ponorogo Nelangsa, Reog  Kalah dari Korporasi Jamu     KB Merasa Tenang Itikaf di Masjid Pesant-
                                                                  rennya HOS Tjokroaminoto






























    Kang Bupati  juga  menegaskan  bahwa
    ENSE of belonging (rasa    keberadaan reog sudah menyangkut rasa
 memiliki)masyarakat  nasionalisme. Sebab, Malaysia sekarang ini   April 7, 2022
 terhadap reog terpantik. Ini setelah   tengah  berupaya  mengusulkan  barongan
 Kementerian Pendidikan dan Kebu-  yang  meniru  reog  untuk  mendapat  penga-     IAM-DIAM Bupati Ponorogo Sugiri Sancoko punya keterikatan kuat dengan
 dayaan (Kemendibud) menomordu-  kuan dari UNESCO.   D  Masjid Jami Tegalsari di Kecamatan Jetis. Kang Bupati (KB) kerap datang
 akan kesenian khas Ponorogo  itu.          pada waktu malam berbaur dengan jamaah yang lain. ‘’Itikaf di masjid membuat hati
 Kementerian  yang  dipimpin  ‘’Menurut  Pak Menko PMK  (Menteri   tenang,’’  kata  KB di sela-sela  menghadiri  undangan  Gerakan Karya Bakti 1000
 Nadiem  Makarim  malah  condong   Koordinator Bidang Pembangunan Manusia   Masjid yang dihelat Kodim 0802/Ponorogo, Kamis (7/4/2022).
 memilih  korporasi jamu untuk   dan Kebudayaan) Muhadjir Effendi bahwa
 usulan  pengakuan  warisan  budaya   Malaysia juga ingin mengusulkan reyog   KB mengartikan itikaf sebagai berdiam diri di dalam masjid dengan menjauhkan
 tak benda (intangible cultural herit-  yang  kita  cintai  ini  menjadi  budaya  khas   pikiran dari keduniaan untuk mendekatkan diri kepada Tuhan.  Orang nomor satu di
 age/ICH) ke United Nations Educa-  negara  mereka,’’  terang  Kang  Bupati.Pi-  Ponorogo itu merasakan suasana tenang dan sejuk ketika berada di salah satu masjid
 tional,  Scientific,  and Cultural   haknya tidak memandang jamu tradisional   tertua di Indonesia yang didirikan sekitar abad ke-18 itu. Masjid Jami Tegalsari
 Organization (UNESCO).  lebih  rendah  ketimbang  reog. Namun,
    pandemi   Covid-19   ikut   mengancam   adalah  peninggalan  Kiai Ageng Hasan Besari, seorang ulama  besar yang hidup
 Bupati  Ponorogo Sugiri Sancoko   kelestarian  kesenian  khas itu. Reog sudah   sekitar tahun 1742 pada zaman pemerintahan Pakubuwono II.
 langsung  bereaksi  dengan  meng-  cukup  lama  tidak  naik  panggung  hingga   “Ornamen bangunan Masjid Tegalsari memiliki makna yang dalam, jamaah  akan
 gelar jumpa pers Jumat (8/4/2022)   kalangan seniman dan para perajin tak lagi   merasakan ketenangan,” jelasnya.
 malam.  Bersamaan  itu, ribuan   mendapat penghasilan.
 warga berkumpul di depan Paseban           Ayah dari Jian Ayune Sundul Langit itu mengungkapkan, Masjid Tegalsari menjadi
 Alun-Alun Ponorogo. Suara Kang   ‘’Ketika  seniman  reog  manggung,  maka   pusat penyiaran  agama Islam terbesar pada zamannya.  Di masjid itu pula berdiri
 Bupati bergetar ketika meminta Mas   warung kaki  lima  termasuk  ibu-ibu  peda-  Pesantren  Tegalsari  yang amat  tersohor dan  mempunyai  ribuan  santri. Di antara
 Menteri  –sapaan  Mendikbud  gang asongan ikut menggantungkan peng-  santri-santrinya ada nama pujangga Jawa yang masyhur Raden Ngabehi Ronggowar-
 Nadiem  Makarim—menimbang  hasilan mereka,’’ jelas Kang Bupati.  sito dan tokoh pergerakan Hadji Oemar Said (HOS) Tjokroaminoto.
 ulang  keputusannya  mengusulkan
 korporasi jamu ke UNESCO hingga   Usai Bupati Ponorogo Sugiri Sancoko men-  “Sejarah besar ada di sini (Masjid Tegalsari),” terangnya.
 mengesampingkan reog.  yampaikan  siaran persnya,  sebanyak 30
    reog langsung  berpentas  massal.  Suara
 ‘’Kami tidak kecewa, akan tetapi   gamelan bertalu ditimpali gerak para penari   KB ingin memugar makam Kiai Ageng Hasan Besari yang berada di sebelah barat
                                            Masjid  Jami  Tegalsari.  Dengan begitu  dapat  menampung  peziarah lebih banyak.
 kami  nelangsa.  Reog yang diusul-  jathilan dan pujangganong. Depan Paseban   Seyogianya lokasi makam pendiri Masjid dan Pesantren Tegalsari itu tidak terkunci
 kan masyarakat kecil, malah dikala-  Alun-Alun Ponorogo seolah menjadi pang-  hingga peziarah leluasa datang setiap waktu.
 hkan oleh korporasi jamu,’’ kata   gung jalanan. Pentas reog spontan dengan
 Sugiri terbata-bata.  penonton berjibun jumlahnya itu baru bera-
    khir menjelang sahur. (kominfo/win/hw)  “Akan menjadi jujugan wisata religi,” ungkapnya. (kominfo/win/hw)


                                                                                                                93
   88   89   90   91   92   93   94   95   96   97   98