Page 97 - newsletter ponorogokab edisi 1
P. 97
Bela Reog karena Sandiaga Pernah
Reog Nyaris Habis Selama Pandemi Naik Kepala Macan
April 12, 2022
K ENTERI Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Sandiaga Uno
ikut berempati ke reog. Dia berani memastikan bahwa
pemerintah akan maksimal memperjuangkan kesenian asli
Ponorogo itu menjadi kearifan lokal Indonesia yang mendapat
pengakuan UNESCO.
‘’Saya beberapa kali sempat menyaksikan dan mendapat sambutan
kesenian reog, suatu pengalaman yang luar biasa,’’ kata Sandiaga
Uno lewat postingannya di Instagram, Senin (11/4/2022). Pengala-
man tak biasa yang dirasakan Sandiaga itu tatkala naik kepala
Widi mengaku tidak habis pikir dengan nasib seniman reog
yang lama tidak naik pentas. Sedangkan dirinya sebatas barong (macan) bersandar ke dadak merak. Pembarong reog lalu
bertahan dengan hasil penjualan pernak-pernik reog untuk mengangkatnya dengan kekuatan kepala. Sandiaga yang seorang
biaya makan keluarganya sehari-hari. Padahal, 25 tahun pengusaha sukses ini menilai reog merupakan salah satu produk
sudah dia menggantungkan penghasilan dari kerajinan reog ekonomi berbasis budaya. Reog sangat spesifik yang berasal dari
lengkap dengan aksesorisnya. ‘’Banyak perut orang di Ponorogo, Jawa Timur.
Ponorogo yang kenyang atau lapar bergantung dari reog,’’
ujarnya. ‘’Kami akan terus berkoordinasi dengan pihak-pihak terkait, agar
persoalan ini bisa dikawal sampai tuntas,’’ tulis Sandiaga dalam
postingannya.Dia menganggap sebagai persoalan jika reog luput
Widi ikut geram tatkala Malaysia hendak main klaim seni
barongan yang mirip reog sebagai warisan budayanya. dari daftar warisan budaya tak benda UNESCO. Dari kacamata
Banyak pekerja migran Indonesia (PMI) asal Ponorogo yang pariwisata dan ekonomi kreatif, Sandiaga memandang reog punya
mengadu peruntungan di Negeri Jiran itu. Mereka punya peluang menjadi daya tarik wisata yang akan membangkitkan
grup reog dengan memboyong kepala barong lengkap ekonomi, menciptakan peluang usaha, dan lapangan kerja.
dengan dadak merak dan seperangkat gamelan dari kampung
halaman. ‘’Tapi bukan berarti reog milik Malaysia dengan ‘’Saya mengajak semuanya untuk menampilkan reog dalam festi-
mengubah bentuknya di sana-sini,’’ geramnya. val seni pertunjukan sehingga akan terus lestari. Jika tidak kita
lestarikan, bisa jadi kita akan kehilangan dan diklaim oleh negara
lain,’’ terang Sandiaga dengan tanda baca seru.
Laki-laki yang mahir memainkan sejumlah alat gamelan itu
juga tidak terima reog disejajarkan dengan jamu. Tidak
ditemukan padanannya ketika warisan leluhur yang terdiri Bupati Ponorogo Sugiri Sancoko langsung merespon dukungan
seni tari dan musik dibandingkan dengan cara meracik minu- Sandiaga itu. Kang Bupati menyapa dengan sebutan Mas Menteri
man obat. ‘’Orang akan kebingungan menjawab kalau ditan- @sandiuno @kemenparekraf.ri. ‘’Terima kasih atas pembelaann-
ya jamu itu asli dari mana,’’ ungkap Widi. (kominfo/win/hw) ya kepada reog. Hormat kami setinggi tingginya Mas Menteri,’’
ungkap Kang Bupati. (kominfo/gang/hw)
foto: Instagram @sandiuno
97