Page 98 - newsletter ponorogokab edisi 1
P. 98

121 Tahun Silam, Saikun Kentus yang                                        Nomor Duakan Reog

          Bawa Reog ke Malaysia dari Ponorogo
                                                                                                        Keadilan





















             April 12, 2022
      R      EOG eksis dan berkembang di Malaysia bukan isapan jempol belaka. Saksi

             matanya adalah Arik Dwijayanto,  Dekan Fakultas Dakwah dan Komunika-
     si Islam (FDKI) Institut Agama Islam Sunan Giri (Insuri) Ponorogo. Arik pernah
     berdiam menahun di Negeri Jiran tatkala menempuh program magister di Universi-
     tas Malaya. Bahkan, tesis yang disusunnya berjudul ‘’Sejarah Penghijrahan Keseni-
     an Reog Ponorogo di Batu Pahat Johor”. ‘’Asal-usul reog di Malaysia itu tidak terle-
     pas dari orang Ponorogo yang bermigrasi internasional,’’ kata Arik kepada PNRG.-
     GO, Selasa (12/4/2022).


     Sebuah disertasi terbitan  Universitas Malaya pada 1825 mengungkapkan bahwa        April 12, 2022
     gelombang pertama  emigrasi wong Ponorogo ke Malayasia berjumlah 25 jiwa.    R     EOG itu kesenian asli Ponoro-

     Mereka menyeberang lewat Singapura. Eksodus  penduduk antarnegara di Asia          go. Titik. Tak lagi terbantahkan.
     Tenggara itu membesar hingga menjelang abad 19. ‘’Tepatnya tahun 1890 dengan   Mulai   sejarah   asal   muasalnya,
     jumlah sekitar 15.000 jiwa, termasuk warga Ponorogo yang menetap di kawasan   seniman,  hingga  perajin  reog yang
     Johor, khususnya Batu Pahat,’’  terang Arik.                                berjibun jumlahnya berada di Ponorogo.

                                                                                 Ketua  Dewan Kesenian  Ponorogo
     Mereka akhirnya beranak-pinak  di Batu Pahat. Pun, melestarikan kesenian asal   (DKP) Arim Kamandaka menyebut hal
     kampung halaman yaitu reog. Muncul nama Saikun Kentus yang kali pertama mem-  yang mustahil bin mustahal negara lain
     boyong  reog  ke  Malaysia  dari  Ponorogo, pada  1901  silam.  Arik  juga  sempat   hendak mengklaim reog.
     bertemu dengan Miskun Karim, pada 2011 lalu, salah seorang pegiat reog dengan
     grup bernama  Barongan Setiabudi.  ‘’Miskun Karim memiliki leluhur di Desa   ‘’Malaysia sekalipun yang masih negara
     Semanding, Kecamatan Kauman. Fasih berbahasa Jawa mengaku orang Somoroto,   serumpun itu,’’ kata  Arim, Selasa
     meskipun  lahir  dan  besar  di Malaysia,’’  kenang  dosen yang  mengampu jurusan   (12/4/2022).
     pengembangan masyarakat Islam (PMI) itu.

                                                                                 Dia sepakat sense of belonging (rasa
     Menurut Arik, tidak selayaknya muncul klaim  reog adalah  warisan budaya tak   memiliki)  masyarakat  tergugah tatkala
     benda Malaysia. Sejarah membuktikan bahwa reog masuk ke Negeri Jiran pada   muncul tudingan ada negara tetangga
     1901 dan yang membawa orang Ponorogo. ‘’Pada dasarnya yang melestarikan reog   hendak mengklaim reog sebagai warisan
     di Batu Pahat, Johor, dan kawasa sekitar Malaysia itu, tidak lain serta tidak bukan,   budayanya.
     orang keturunan Ponorogo. Walaupun secara identitas politik adalah warga negara
     Malaysia,’’ tegasnya.


     Arik sengaja menelusuri portal resmi Kementrian Pelancongan Seni dan Budaya
     Malaysia soal pengajuan barongan sebagai warisan budaya tak benda ke UNESCO.
     Tidak ada statemen yang menguatkan klaim itu. Begitu pula isi pemberitaan media
     mainstream di Malaysia. ‘’utusan.com, kemudian Sinar Harian, dan beberapa media
     lainnya  belum memberitakan  usulan pendaftaran  barongan atau reog ke
     UNESCO,’’ ujarnya. (kominfo/win/hw)

       98
   93   94   95   96   97   98   99   100   101   102   103