Page 30 - Flibbok klp 2
P. 30

d. ibid., op. cit., dan loc. cit.
                       1) ibid.
                       Ibidem kepanjangan dari ibid ‘pada tempat yang sama’ digunakan apabila kutipan
                   tersebut diambil dari sumber yang sama, tidak diselangi oleh sumber yang lain yaitu
                   halaman yang sama atau berbeda dengan yang langsung didahuluinya.

                       Contoh:
                       4  Dewa Gde Satrya, Creative Writing (Jakarta: Prestasi Pustakarya, 2011), h. 36
                       5  Ibid., h. 45 (berarti dari buku yang tersebut di atas).

                       2) op. cit.
                       Opere citato   kepanjangan   dari Op. cit ‘pada karangan  yang telah disebut atau
                   dikutip’ digunakan jika suatu kutipan diambil dari sumber yang sama, tetapi halaman
                   berbeda dan telah diselingi oleh sumber-sumber lain.

                       Contoh:
                       6  Dewa Gde Satrya, Creative Writing (Jakarta: Prestasi Pustakarya, 2011), h. 36
                       7  Nurudin,  Kiat  Meresensi  Buku  di  Media  Cetak  (Jakarta,  PT.  Raja  Grafindo
                       Persada, 2009), h, 44—61
                       8  Dewa Gde Satrya, op. cit. h. 109 (buku yang telah disebut di atas).

                       3) loc. cit.
                       Loco citato  kepanjangan  dari  eloc. cit.   ‘pada  tempat  yang  telah  disebut  atau
                   dikutip’  digunakan  apabila  suatu  kutipan  diambil  dari  sumber  yang  sama,  halaman
                   sama dan telah diselingi oleh sumber-sumber lain.

                       Contoh:
                       9  Dewa Gde Satrya, Creative Writing (Jakarta: Prestasi Pustakarya, 2011), h. 36
                       10  Nurudin, Kiat Meresensi Buku di Media Cetak (Jakarta, PT. Raja Grafindo
                         Persada, 2009), h, 44—61
                       11  Dewa Gde Satrya, loc. cit. (menunjuk kepada halaman yang sama dengan yang
                         disebut terakhir, yakni h. 36).

                   2.  Bodynote
                       Pada metode ini, sumber kutipan ditulis  atau diletakkan sebelum bunyi,  narasi,
                   kalimat. Pada bodynote, berikut ketentuannya.
                       a.  Pengantar kalimat sesuai yang dibutuhkan.
                       b.  Nama akhir pengarang ditulis.
                       c.  Tahun terbit, titik dua, dan nomor halaman di dalam kurung dicantumkan.
                       d.  Menampilkan dan menampakkan kutipan langsung maupun kutipan tidak
                          langsung.
   25   26   27   28   29   30   31   32   33   34   35