Page 255 - bahan materi film sejarah berita proklamasi kemerdekaan di Indonesia
P. 255
BERITA PROKLAMASI KEMERDEKAAN DI INDONESIA
sebenarnya pada waktu itu.Hal itu bukan saja disebabkan adanya sensor
yang keras dari pemerintah militer Jepang, tetapi juga takut menghadapi
resiko dihukum berat bagi siapa saja yang memberitakan hal-hal yang
tidak sejalan dengan kepentingan pihak penguasa.Hal itu merupakan
sebagai salah satu antisipasi terhadap meluasnya rasa kebencian dan
permusuhan terhadap Jepang, pengawasan yang sangat ketat terhadap
pers harus dijalankan.Melalui pers, pemerintah militer Jepang dapat
mempropagandakan program-programnnya, dan sebaliknya masyarakat
juga dapat menggunakan pers sebagai penyalur aspirasi, pendapat serta
kritik atau kontrol sosial.
Sementara itu dengan dilarangnya menggunakan bahasa Belanda
karena dianggap sebagai bahasa musuh, maka bahasa Indonesia menjadi
semakin penting kedudukan dan peranannya sebagai bahasa nasional.
Demikian juga halnya dengan pers. Tiadanya surat kabar Belanda telah
memungkinkan pers Indonesia yang pada tahun 1930-an diejek sebagai
surat kabar “setalenan” berubah menjadi surat kabar yang sesungguhnya
pada zaman Jepang. Masalah gedung percetakan, persediaan kertas, tinta
dan peralatan pers lainnya tidak lagi menjadi persoalan.Pemerintah Jepang
bisa dengan seenaknya merampas gedung percetakan Belanda atau Cina
sebagai “Milik Balatentara” dan mengerahkan orang-orang Indonesia
sebagai tenaga kerjanya.
Situasi Jepang kemudian semakin memburuk di dalam bulan Agustus
1944. Dalam tahun 1944 dengan jatuhnya Saipan dan dipukul mundurnya
Angkatan Perang Jepang oleh Angkatan Perang Sekutu dari Papua Nugini,
Kepulauan Solomon dan Kepulauan Marshall, seluruh garis pertahanan
di Pasifik mulai bobol yang berarti kekalahan Jepang telah terbayang.
Kemudian Jepang mengalami serangan udara Sekutu atas kota-kota Ambon,
Makassar, Manado, dan Surabaya. Dan pada tanggal 1Mei 1945 tentara
Sekutu mendarat untuk pertama kalinya di daerah Lingkas yang sesudah
itudisusul dengan menguasai Tarakan.
255